BAB 58 : ANTI ALIF CLUB

17 4 17
                                    

HALLO MANUSIA
BALIK LAGI SAMA AKU WISTERIA
ADA 30 NYA

APA KABAR KALIAN NICH?
MASIH INGAT CARA BERNAFASKAN?

DI HAPALIN TERUS YA

SOALNYA KALAU KALIAN LUPA
KALIAN AKAN MENINGGAL
#EH

SELAMAT MEMBACA NOVEL AMBARSITA INI

KISAHNYA KEPANJANGAN?
DAN KAMU MULAI BOSAN?!

KALAU GITU JANGAN KAMU BACA LAGI BACOOOOON !!
CARI NOVEL LAIN SANA
HAHAHA

BUAT YANG KONSISTEN JADI MANUSIA GABUT DENGAN MEMBACA NOVEL GABUT INI

TERIMA KASIH BANYAK

DAN

JANGAN LUPA KAMU TEKAN TOMBOL VOTE DI POJOK KIRI BAWAH YA

~~~♡AmbarSita♡~~~

Ismet datang ke balai desa sambil menyeret Ujang yang tengah frustasi karena urusan cinta. Ismet kemudian mencari-cari keberadaan Ambar, temannya yang paling berisik diantara mereka.

"Si Ambar mana?" tanya Ismet sambil menolak tubuh Ujang agar ikut duduk disampingnya.

Cowok tinggi kurus itu masih patah hati karna mengetahui Ana ternyata benar-benar sudah punya pacar.

"Udahlah Jang, ikhlasin! Lagian Ana nggak cantik-cantik banget. Biasa aja, kalo Sita baru.....kamu patah hati sampe guling-guling pun kami maklumi" bujuk Arul sambil menepuk-nepuk pundak Ujang.

"Si Ambar belum datang?" tanya Ismet lagi sambil melihat kearah jam tangannya.

"Udah, trus entah kenapa kabur gitu aja si bangke tanpa ngomong apa-apa" jawab Arul.

"Si Khaidir sama Thalib juga belum kesini?" Ismet terus mengabseni satu-persatu temannya yang tidak terlihat batang hidungnya saat ini.

"Nah itu tuh yang mau aku bilang sama kalian" teriak Arul tiba-tiba.

Arul kemudian merapatkan duduknya di dekat teman-temannya "Aku naksir adik Khaidir loh, cantik soalnya" bisik Arul sambil tersipu malu.

Semua cowok-cowok itu langsung memandangi wajah Arul yang dulunya kurus kering, hitam dan dekil. Namun kini sudah berubah jadi manis dengan seiring berjalannya waktu.

"Hahaha si Suci?" tanya Abdul cepat.

Arul dengan cepat menganggukkan kepalanya "Kemarin pas aku nginep dirumah Khaidir, aku lihat adiknya. Senyumnya maniiiis banget, jadi pengen aku gigit" kata Arul berbunga-bunga.

"Udah kalian jangan ngebahas itu dulu, lihat nih Ujang udah kaya orang hidup segan mati gak mau!!" bentak Yudi yang dari tadi terus memijit-mijit pundak Ujang agar temannya itu kembali bersemangat.

"Iya.. si Ambar mana nih?! Ini kan tugas dia untuk hibur Ujang kita yang jelek ini" kata Ismet yang terdengar begitu blak-blakkan.

"Jangan di perjelas!! Ujang emang jelek tapi gak usah di sebut juga jeleknya itu!" marah Abdul sambil memukul kepala Ismet.

"Apa bedanya sama kamu! Kamu juga nyebutin Ujang jelek!" kali ini Arul yang memukul kepala Abdul.

"Waduh, berani ya kamu mukul kepala abang!!" ancam Abdul kepada Arul yang memang lebih muda satu tahun dari mereka semua.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang