SEBELUM KALIAN BACA PART INI
JANGAN LUPA TEKAN VOTE DI POJOK KIRI BAWAH YABACA NOVEL GRATIS
VOTE JUGA GRATIS
🤪SIP!!!
Sip kan laaah.......
AmbarSita
☆☆☆☆☆Saat pulang sekolah, Sita langsung memberi tahu Alif untuk tidak perlu menjemputnya besok karna ada hal yang harus dia lakukan sebelum berangkat kesekolah. Alif hanya mengangguk meski hatinya kecewa. Setelah temannya itu pergi Sita langsung masuk kedalam rumah. Karna menunggu Ambar juga percuma. Cowok itu sudah tidak pernah langsung pulang kerumahnya semenjak Sita memarahinya tanpa sebab soal Andin dan Putri kemarin.
"Buuuk........." panggil Sita dengan ibuknya yang hendak bersiap-siap pergi ke desa seberang.
"Haa kenapa? Ibuk mau ke desa seberang nih. Kamu mau ikut?" teriak buk Ita dari dalam kamarnya.
"Enggak, ibuk juga jangan pergi deh" sahut Sita ikutan berteriak.
"Loh kenapa?"
"Ajarin sita masak buk" pinta Sita cepat dan masuk kedalam kamar ibunya.
Buk Ita terkejut bukan main mendengar permintaan Sita. Meskipun Sita sudah duduk di kelas 3 SMP, tapi putri satu-satunya itu begitu manja dan tidak pernah mau repot untuk membantu buk Ita di dapur. Jika buk Ita meminta bantuan pun Sita geraknya lama, saking malasnya untuk menginjakkan kaki ke dapur mereka. Dan sekarang justru gadis itu sendiri yang minta diajarkan memasak?!
"Heeeeeeh? Kenapa? Kamu akhirnya sadar ya jika kodrat kamu sebagai perempuan dan akan jadi ibu rumah tangga nantinya" ujar buk Ita bahagia.
"Iya buk, Sita mau jadi istri yang baik nantinya. Jadi ajarin Sita masak ya. Sekarang ya buk, Ambar suka masakan ayam balado buk, nasi goreng juga. Tadi Andin masakin dia. Sita nggak mau kalah buk, Sita juga mau masakin Ambar" ujar gadis itu panjang lebar dan terdengar begitu jujur.
Buk Ita menepuk jidatnya sendiri, antara besyukur dan merasa dibodohi dengan anaknya. Berpikir Sita memang bersungguh-sungguh ingin belajar memasak ternyata semua hanya karena cowok yang begitu ditaksirnya.
"Haah... Lelaki pinter berarti si Ambar kalo pengen punya istri yang bisa masak! Bagus deh, yaudah sekarang nih masaknya?" tanya buk Ita datar dan kembali mengganti pakaian bagusnya menjadi daster ciri khas emak-emak yang selalu sibuk di dapur.
Sita ikut mengganti pakaiannya, setelah itu menyusul ibunya di dapur.
Buk Ita mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukannya untuk membuat ayam balado kesukaan Ambar. Keberadaan Sita di dapur lebih seperti seorang juri dari pada membantu ibunya. Gadis itu hanya bertanya, mengamati dan memberi komentar.Dalam waktu setengah jam buk Ita sudah selesai memasakkan ayam balado yang diminta Sita.
"Nah panggil deh Ambar. Sudah siap nih makanan buat dia" kata buk Ita sambil meletakkan piring masakannya keatas meja.
"Ambar makannnya besok buk" ujar Sita dengan tampang polosnya.
Buk Ita mengangkat satu alisnya keatas mendengar perkataan putrinya itu "Besok?!" tanya buk Ita dengan nada penuh penekanan.
Sita mengangguk-anggukan kepalanya, menyakinkan jika besok Ambar akan makan masakan yang sudah dibuat oleh ibunya tersebut.
'Plaaak!'
Tangan buk Ita mendarat mulus dikepala putrinya "Terus kenapa kamu suruh ibuk masak sekarang!" hardik buk Ita kesal.
"Ya kan Sita mau belajar buk"
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...