💞💞💞
Kali ini Ambar yang jadi guru dadakan, lebih tepatnya pengawas untuk Sita selama gadis itu belajar. Tidak mau kalah Sita juga bikin ulah dulu sebelum waktu belajar mereka dimulai.Ambar diminta untuk membuatkan gambar untuknya atau Ambar disuruh nyanyi terlebih dahulu. Bahkan gadis itu juga meminta tangan Ambar digenggam terus selama dua jam tanpa melakukan apapun, tanpa bebicara apapun, cukup diam membiarkan Sita menggenggam tangannya yang lembut setelah itu baru dia mau belajar.
"Kamu disuruh belajar kenapa susahnya minta ampun sih!" umpat Ambar kesal karna sudah 5 hari dia menemani Sita belajar dan sudah banyak pula alasan yang diberikan gadis itu untuk menundanya.
"Kamu lupa! Dulu kamu juga gitu! Sekarang aku niru kamu kenapa kamu protes!" sungut Sita kesal dan meremas tangan Ambar yang ada digenggamannya.
Ambar langsung terdiam dan tidak bisa menjawab perkataan Sita lagi karna memang benar, tahun kemarin dia juga mengerjai Sita dengan hal yang sama.
"Lima menit lagi ya waktu mesra-mesraanya! Abis itu belajar" kata Ambar mengalah.
Setelah waktu untuk menggenggam tangannya habis, Sita dengan terpaksa harus belajar dengan pacarnya itu. Buk Ita yang baru pulang dari desa seberang selalu dibuat terkesima dengan perhatian dan kasih sayang yang diberikan Ambar untuk putrinya.
Sita memang rajin belajar tapi semenjak jadi pacar Ambar putrinya itu lebih rajin lagi. Dipikiran buk Ita mungkin karena Sita mau ujian nasional dan mempersiapkan diri untuk kuliahnya nanti, karena itu Ambar sampai rela menemani anaknya belajar.
Sebelum azan Magrib berkumandang, Ambar pamit pulang dengan buk Ita. Wanita itu tersenyum dan mengantarkan Ambar sampai ke depan pintu rumah. Setelah Ambar pergi buk Ita menepuk pundak anak gadisnya.
"Sayang banget Ambar dengan kamu, karna mau ujian Ambar jadi ngasih waktu dia buat nemenin kamu belajar" ujar buk Ita tersenyum menggoda putrinya itu.
"Iya! Padahal Sita nggak butuh nilai tinggi, karna Sita kan enggak kuliah buk" jawabnya sambil cemberut dan berlalu masuk kedalam kamarnya.
Senyum buk Ita langsung hilang mendengar perkataan anaknya tersebut, dia juga langsung menyusul Sita ke dalam kamarnya.
"Sitaaaa...Ibuk ngasih ijin kamu pacaran sama Ambar. Ibuk juga suka sama Ambar, ibuk kenal baik dengan dia, dengan keluarga dia, bahkan ibuk lebih setuju kamu sama Ambar sayang" kata buk Ita dengan begitu berhati-hati.
Sita yang sudah merebahkan badannya diatas kasur langsung bangkit lagi dan memeluk buk Ita erat. Dia senang mengetahui jika ibunya tidak sepemikiran dengan pak Adam tentang persoalan asmara putri mereka.
"Buuuuk, makasih ya" ujar Sita, airmatanya bahkan ikutan mengalir saking bahagianya.
"Iyaa, lagian Ambar mah ganteng ya, cocok sama kamu. Bisa dapat bibit unggul nanti cucu-cucu ibuk dari kalian Hahaha... Oh ya Sekarang kamu juga makin berani semenjak pacaran sama Ambar. Malahan sudah rajin keluar rumah. Satu hal lagi, juga udah mau ke dapur! Sadar sama kodrat kamu yang akan jadi ibu rumah tangga suatu saat nanti. Ibuk mah berterima kasih sama Ambar" kata buk Ita menyampaikan kepada Sita apa yang dipikirannya selama ini.
"Buk, apa mungkin Ambar itu punya remote pengendalinya Sita ya?" gumam gadis itu heran, karna dia pun merasa perubahan pada dirinya setelah jatuh cinta dengan seorang Ambar.
"Hahaha emang kamu robot! Tapi.......ibuk pengennya kamu kuliah nak" ujar buk Ita sambil membelai rambut putrinya.
"Kamu anak kami satu-satunya, bapak sama ibuk tentu ingin kamu mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya" sambungnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...