Jangan lupa Vote sebelum membaca
🙇♀️🙇♂️AmbarSita
☆☆☆☆☆Didalam kelas, pak Iyan menerangkan pelajaran PPKN tentang toleransi dan tolong menolong. Ambar tidak berhenti menguap padahal masih jam pertama. Dia melirik pada kotak pensil Sita yang bergambar boneka Barbie.
Dari pada mendengar pak Iyan mengoceh tidak jelas didepan. Ambar menarik buku latihan milik Sita dan mulai melukis gambar Barbie dibuku gadis itu. Sesekali Sita melirik kearah tangannya yang begitu cekatan saat menggambar. Yaah meskipun gambarnya masih acak-acakan tapi mampu membuat rasa kantuknya hilang seketika jika sedang menggambar.
"Kerjakan latihan hal. 20 ya, dikumpul hari ini, kerjakan di buku latihan" perintah pak Iyan dengan semua murid-muridnya.
Sita diam karena dia belum bisa mengerjakan tugas dari gurunya tersebut. Ambar masih asyik melukis. Dia ikut melihat kearah bukunya yang sedang digambar Ambar. Dua-duanya jadi begitu focus memperhatikan kearah meja.
Pak Iyan berpikir kedua murid pintarnya sedang mengerjakan latihan, padahal fakta dilapangan?! Ah sudahlah! Pak Iyan berjalanlah sesekali kebangku belakang biar tahu apa yang dilakukan anak nakal itu. Sita begitu sabar menunggu Ambar selesai menggambar dibuku latihannya.
"Ccccccckk Wuiiiih" Ambar berdecak kagum dengan hasil karyanya sendiri. Bocah itu melirik kearah Sita sambil mengangkat alis.
"Kereeen kaaan!" ujarnya menyombongkan diri.
Sita mengangguk, Ambar mengelus-elus berbie yang baru dilukisnya. Kemudian membuka kotak pensil Sita, mencari pensil warna untuk mempercantik hasil gambarnya. Rasanya Sita mulai khawatir, dia pikir hanya melukis dengan pensil saja. Ternyata Ambar malah berniat mewarnainya sekalian.
Latihan mereka berdua belum juga dibuat sama sekali. Suasana kelas pun tenang karena pak Iyan tetap duduk dibangkunya sambil membaca buku.
"Aaa____" Sita mengeluarkan suara yang begitu pelan ditelinga Ambar, dia menoleh melihat kearah Sita yang ketakutan.
"Aaa___nu___La___Latihan kita Be___Belum siap" ucapnya dengan gugup.
Ambar melihat kearah pak Iyan yang masih asyik dengan buku bacaannya.
"Ciiihhh" Ambar berdecah sebal dan terpaksa menyerahkan buku latihan Sita.
Mau marah, tapi didepan ada malaikat pelidung untuk Sita. Dengan cepat Sita menyalin semua jawaban yang sudah lama dia kerjakan dibuku LKS. Sita memang selalu mengisi waktu jam istirahatnya dengan mengerjakan latihan-latihan yang ada dibuku pelajaran. Dengan begitu saat diberi tugas oleh guru maka dia tinggal menyalin jawabannya saja dibuku latihan.
Selesai mengerjakan tugas, Sita menyerahkan bukunya kembali dengan Ambar yang menyenderkan kepala diatas meja. Bocah itu ternyata tertidur saking bosannya dengan yang namanya belajar. Melihat Sita menyerahkan bukunya kembali, Ambar langsung mengangkat kepala dan tersenyum bahagia.
"Niiih" kata Ambar menyerahkan buku latihannya.
Sita mengangguk, mengerti jika Ambar memintanya untuk mengerjakan latihannya juga. keduanya terlihat begitu fokus dengan buku masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Novela JuvenilKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...