BAB 3 : Jodoh

34 5 0
                                    

Diantara semua sifat mu, yang aku cintai adalah 'Kamunya' ~ Sita


~~~**♡♡♡**~~~
 

Bagian ini disaat kedua orangtua Ambar dan Sita yang berencana untuk menjodohkan anak-anak mereka berdua.

Ps. Di tahun 2001 Ambar tidak suka dengan kata "Jodoh" karena dia pikir jodoh itu wajahnya akan mirip dengan pak Bahrun.

~~~**♡♡♡**~~~
 


"Itaaaaaaaa" teriak buk Khadijah yang baru pulang dari sawah sambil menggendong anak bungsunya Hening.

"Heee Khadijaaaaaaah" teriak buk Ita juga dan memeluk teman masa kecilnya dulu.

"Kapan pulang?"

"Dua hari yang lalu, belum sempat silaturahmi, masih repot ngurus barang-barang"

"Hahaha iya nih padahal aku baru aja mau marah karena kamu nggak mampir kerumah" ujar buk Khadijah sambil mencolek pinggang buk Ita.

"Pasti mampir dong, lagian aku tinggal disini sekarang. Eeeh si cantiiik ini siapa namanya?" sapa buk Ita pada Hening yang masih mengompeng meskipun umurnya sudah 4 tahun.

"Sudah besar masa masih ngompeng nih. Ngomong-ngomong udah berapa anggota kamu Jah?"

"Kalo nggak ngompeng nangis Ta. Aku mah kasi-kasi aja dari pada rewel hahaha. Sudah dua, ini yang bungsu Ta, kamu sendiri udah berapa anggotanya?"

"Dari dulu satu aja sampe sekarang"

"Hee nambah dong, cewek ya kalo gak salah?"

"Iya cewek, mau nambah tapi gak dikasi-kasi juga sama Allah mau gimana lagi hahaha. Anak pertama kamu cewek atau cowok Jah?"

"Cowok, Alhamdulilah dikasi sepasang aku Ta. Sekarang udah kelas dua SD"

"Anak aku juga kelas dua, tadi baru masuk sekolahnya"

"Wah bisa tuh kita jodohkan kalau udah besar Ta" usul buk Khadijah bersemangat.

"Amiiin Amin, biar jadi besan ya Jaah hahaha" sahut buk Ita ikutan.

"Hahaha semoga aja. Yaudah jangan lupa mampir kerumah ya, aku tunggu loh" pesan buk Khadijah sebelum pergi meninggalkan temannya itu.

"Iya pasti!! Aku juga bawa nenas tapi belum sempat bagi-bagiin masih sibuk soalnya. Nanti siang ya aku suruh Alip yang antar"

"Iya, aku pulang dulu ya Ta, pak Bahrun juga udah dirumah kayanya, tadi dia mancing"

"Iya...hati-hati Jah"

Kedua wanita itu pun memgakhiri obrolan seru mereka. Ambar yang sedari tadi mengamati ibunya dari kejauhan datang mendekati.

"Buuuk" Panggilnya Ambar dari belakang.

"Astaga bikin kaget aja, dari mana kamu?"

"Habis antar nek Lasa, itu anaknya nek Lasa ya buk?"

"Iyaah teman ibuk waktu sekolah dulu"

"Anaknya tadi baru masuk sekolah Ambar buk"

"Iya mau masuk sekolah mana lagi dia kan SD cuma satu disini. Oh ya kamu jangan buat teman anak ibuk itu nangis ya!"

Ambar terdiam mendengar nasihat ibunya "Ibuk telat ngomong" ujarnya didalam hati, karena di hari pertama sekolah gadis itu memang sudah menangis dibentaknya.

"Buk jodoh itu apa?" tanya Ambar penasaran karena mendengar pembicaraan ibunya tadi.

"Jodoh??" buk Khadijah menoleh kearah putranya.

"Mmm....Ntar kalo udah besar kamu pasti tahu apa itu jodoh"

"Makanan ya buk?" ujar Ambar berusaha menebaknya sendiri.

Buk Khadijah langsung terkekeh mendengar tebakan polos putranya itu.

"Kaya ibuk sama bapak, itu namanya jodoh nak"

Mendengar perkataan ibunya Ambar langsung menggelengkan kepalanya. Yang dibayangannya justru wajah pak Bahrun yang seram.

"Gak mau buk, Ambar gak mau kayak bapak!"

"Loh kenapa?"

"Jelek!!" jawabnya ketus.

"Heeeh! Kamu ini dengar bapak kamu dipukuli lagi loh"

Ambar tidak menggubris perkataan ibunya dan langsung kabur begitu saja, sebelum buk Khadijah benar-benar mengadukan kepada pak Bahrun apa yang dikatakan Ambar tadi.

~~~**♡AmbarSita♡**~~~

~~~**♡AmbarSita♡**~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang