☆☆☆☆☆VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI
SILENT READERS Itu tidak sehat untuk sebuah karya penulis yang masih amatiran.
Tolong beri sedikit apresiasi VOTE yang harganya gratis itu ya
☺️TERIMA KASIH
**~♡AmbarSita♡~**
Sita kembali menunggu Ambar didepan jalan rumahnya. Saat Ambar lewat, gadis itu langsung memanggilnya.
"Ambar, aku bisa minta tolong?" tanya Sita dengan lembut.
"Minta tolong apaan?"
"Ngegambar"
"Gambar?! Jangan-jangan di semua halaman lagi ya?" Kata Ambar sedikit malas, soalnya yang kemarin saja tangannya sampai dibuat kelelahan.
Sita langsung tersenyum "Enggak kok, kamu ganti baju aja ya. Makan di rumah aku lagi"
"Ah nggak usah, soalnya kamu lama!!" tolak Ambar dengan cepat.
"Enggak, aku nggak akan dandan lagi kok. Kan kamu bilang nggak suka lihat aku pake make up"
Ambar mengedip-ngedipkan matanya, tidak percaya ternyata Sita memang mendengarkan perkataannya yang kemarin. Kemudian Ambar tersenyum dengan sendirinya.
"Yaudah aku tunggu dirumah ya" ujar Sita yang baru sadar jika mulutnya sudah keceplosan.
Setelah mengganti seragam sekolahnya, Ambar langsung pergi kerumah Sita. Buk Khadijah dan pak Bahrun sampe heran karena tumben saja anak mereka setelah ganti baju langsung kabur tanpa makan siang terlebih dahulu.
Selesai makan siang, Ambar dan Sita kembali duduk di halaman belakang rumah.
"Gambar apaan nih?" tanya Ambar yang sudah siap untuk membantu Sita.
"Nih, buat gambar ini" kata Sita sambil memperlihatkan gambar pahlawan yang ada di buku PPKN miliknya.
"Niru ini doang?" tanya Ambar sedikit tidak percaya. Sita langsung menganggukkan kepala.
"Ouh, gampang ini mah, masa kamu nggak bisa sih" ujar Ambar dan mulai melukis gambar tokoh pahlwan yang ditunjukkan Sita kepadanya tadi.
Dalam beberapa menit gambarnya pun langsung jadi. Ambar menoleh kearah Sita yang matanya sedang menatap wajah Ambar dengan lekat.
"Sudah" ujar Ambar menghentikan lamunan gadis itu.
"Ahh , Ouh maap. Makasih ya" kata Sita dengan gugup.
"Baguuus kan?" tanya Ambar sambil memperlihatkan senyum manisnya. Sita ikutan tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Mau aku tambahin kumis atau kacamatanya? Biar keren"
"Hahahaha" Sita justru langsung tertawa dengan keras mendengar pertanyaan Ambar barusan. Gadis itu jadi teringat jika dulu kebiasaan Ambar suka mencoret-coret semua gambar 'orang' yang ada didalam buku cetak miliknya.
"Loh kamu bisa ketawa juga?"
"Hahaha ya bisalah, aku jadi ingat itu kan emang kebiasaan kamu dulunya"
Ambar ikut terkekeh, setelah itu Ambar pamit untuk pergi menemui teman-temannya di balai desa.
"Yaudah aku mau ke balai desa dulu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...