✔CARI TEMPAT TERNYAMAN
✔ JANGAN MEMBACA DITEMPAT GELAP
*SELAMAT MEMBACA NOVEL AMBAR SITA INI*~~~♡*🤓*♡~~~
Sebelum pulang kerumahnya, Ambar mempunyai ide buruk untuk membuat Sita jera dan ogah untuk menjadi guru dadakannya lagi. Setelah menyusun rencananya dengan baik, Ambar memutuskan pulang dengan senyum merekah. Lesung pipinya dipameri pada semua tumbuhan dijalanan.
Sita pun juga sudah kembali lagi dengan kebiasaannya, menunggu Ambar pulang ditempat biasanya. Saat melihat Ambar, gadis itu langsung menyusul dan menggenggam tangan Ambar dengan erat.
"Makan siang dirumah aku aja gimana? Ibuk tadi pagi sengaja masak ayam balado buat kamu. Mau yaaah?" bujuk Sita dengan lembut.
"NO!!" jawab Ambar tegas dan menoyor kening Sita dengan jari telunjukknya.
"Ibuk bisa kecewa loh nanti. Dia udah repot-repot masakin itu buat kamu" ujar Sita dengan sedikit merengek.
"Tenang sayang, nanti pasti bakal dimakan kok" jawab Ambar dengan santainya.
"Yaudah aku pulang dulu yah. Uughh..... cintah deh aku sama buk Eli!" ujar Ambar gemes dan membelai mesra pipi Sita kemudian kabur pulang kerumahnya.
Sita tersenyum melihat ekpresi wajah kekasihnya tersebut. Padahal tiga hari yang lalu hubungan mereka sempat putus komunikasi. Tapi sekarang sudah kembali normal seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Namun sayangnya Ambar tidak meminta maaf ataupun serius menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi kemarin kepada Sita. Ambar merasa tidak peduli, Sita pun demikian. Dari pada Ambarnya marah, jadi biarlah dia melupakan status menyakitkan Thalib waktu itu.
~**♡AmbarSita♡**~
Ditaman belakang rumah buk Ita, Ambar semakin bahagia melihat cemilan dan minuman dingin yang dihidangkan Sita untuknya. Gadis itu sebenarnya sudah mulai sedikit curiga dengan gerak-gerik Ambar yang begitu bersemangat tidak seperti hari kemarin.
***
Ismet, Arul, Ujang bahkan Abdul dan Yudi yang tidak sekolah lagi dengan raut wajah bahagia mengetuk-ngetuk pintu rumah buk Ita. Mereka sengaja diajak Ambar untuk ikut belajar juga dengan Sita.Tentu saja semua tidak akan menolak, soalnya dekat dengan Sita adalah impian sejuta umat lelaki desa Peringi hilir. Selain itu makanan! Yaa, rumah Sita dari dulu memang banyak makanan.
"Buk Itaa" teriak Arul kencang sambil mengetuk-ngetuk pintu rumahnya.
"Kok buk Ita?! Teriakin nama Sitanya dong!" Suruh Ismet dengan temannya itu.
"Kata Ambar gitu, itu kode password masuk kerumah Sita" jawab Arul dengan tampang polosnya.
Semua teman-temannya mengangguk, setelah itu ikut membantu Arul memanggil nama buk Ita.
"Buk Itaaaaa" teriak mereka kompak bersamaan.
Karena mendengar suara teriakan cowok-cowok di depan rumahnya, Sita langsung menggenggam tangan Ambar.
"Wah ada tamu tuh, siapa yaaaa?" ujar Ambar berpura-pura tidak tahu siapa yang tengah berteriak-teriak tersebut.
"Kamu ajakin teman-teman kamu juga ya?" tanya Sita menatapnya dengan curiga.
Ambar hanya mengangkat kedua bahunya, kemudian berjalan dengan rasa penuh kemenangan. Menemui teman-temannya yang belum juga berhenti meneriaki nama buk Ita.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...