BAB 52 : BARANG BERHARGA

16 4 8
                                    

Dut...Dit...Dut...Dit
Dut...Dit...Dut...Dit
Dududuudu
Dududuudu
🎧🎤🎼

~~♡AmbarSita♡~~

BUAT KAMU YANG SEDANG BACA
JANGAN LUPA UNTUK MENGHIRUP UDARA

~~♡*AmbarSita*♡~~

Ambar dan Sita begitu menikmati kebersamaan mereka. Sampai-sampai waktu berjalan begitu cepat jika kita melewatinya dengan bahagia. Azan ashar sudah kembali terdengar. Ambar dan Sita memutuskan kembali lagi ke mesjid yang tadi untuk menjalankan kewajiban mereka kepada sang pencipta. Setelah itu Ambar berencana memaksa Sita untuk pulang, bukan karena bosan tapi Ambar mulai khawatir si pemilik sepeda yang dicurinya sudah lapor polisi.

"Pulang yaa?" ajak Ambar dengan lembut, takut gadis yang dari tadi tidak berhenti tersenyum itu kembali mewek dan menjawab 'Nggak mau'.

"Nggak maaauuuu"

Benar saja! Sita masih saja mengatakan jawaban yang sama.

"Buk Eli loh" kata Ambar sambil menahan tawanya. Membayangkan perempuan bertubuh gempal itu kesana kemari mencari harta benda pusakanya yang berharga yang dicuri oleh Ambar.

"Ntar aku yang minta maaf sama buk Eli nya" ujar Sita menyakinkan Ambar.

"Enggak lah! Kan aku yang nyuri. Udah ayok......lagian aku lapar lagi nii"

Sita tiba-tiba saja reflek mengelus perut Ambar "YaTuhaaan... Gimana ini kalo kita nikah?! Aku mesti masak banyak setiap harinya"

Melihat ekspresi kaget Sita, Ambar langsung memukul kepala gadis itu "Kaya kamu aja istri aku nanti"

"Emang kamu nggak mau punya istri nya, aku?" tanya Sita sambil cemberut.

"Hahaha mikir nanti deh, sekarang yang jelas gak mau lah! Kerjaan kamu mewek terus, ntar aku kepengen kamu nggak mau. Dipaksa malah nangis, nangis nya kenceng lagi, tetangga pasti mikir aku KDRT" celoteh Ambar ngasal.

"Aku mau terus kok kalo kamu minta, aku bakal nurut kok, Janji!! Aku bakal jadi istri yang baik, siap siaga selalu buat kamu, Beneran" rengek Sita meyakinkannya.

"Ngaur!!! Udah ayo pulang yaaa?"

"Ambar.... Yaaa?" Sita menuruti langkah Ambar sambil terus meminta jawabannya.

"Enggak!" jawab Ambar cepat.

Padahal di dalam hati Ambar jangan ditanya!! Sudah seperti konser rock and roll yang jingkrak-jingkrak tidak jelas saking bahagianya.

Selama perjalanan pulang, Ambar sengaja memperlambat kayuhan sepedanya. Sesuai dengan perintah si tuan putri yang anteng duduk di belakang. Bahkan saat mereka sudah kembali masuk ke dalam indahnya desa Peringi hilir, Sita masih juga belum mau diantar pulang.

"Kan aku bilang sebelum magrib, ini masih jam lima, ada satu jam lewat lagi Mbar" rengek Sita sambil menggoyang-goyang lengan baju Ambar.

"Kemana lagi ya? Hmmm....ke balai yuk kumpul sama teman-teman yang lain"

"Enggak" Sita menjawab dengan cepat.

Dari dulu sampai sekarang Sita memang tidak mau diajak berkumpul dengan teman-teman SD nya dulu. Sifatnya Sita juga tidak berubah jika bersama teman-temannya itu. Masih pendiam dan tidak suka keramaian.

Tapi jika berduan dengan Ambar?
Hah mungkin begitulah permainan cinta! Bisa membuat seseorang menjadi gila dengan sendirinya.

Ambar kemudian mengajak Sita untuk duduk di tepian sungai tempat favorite mereka. telfon Sita yang ada di saku celana Ambar kembali berbunyi, Ambar langsung menyerahkannya kepada Sita.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang