AmbarSita
☆☆☆☆☆Keesokan paginya Sita sudah selesai mandi dan mengenakan seragam sekolah. Buk Ita yang tengah sibuk didapur menyiapkan sarapan sampai terkejut melihat Sita mendekatinya sambil membawa sisir dan sebuah ikat rambut.
"Heee Sita mau sekolah?"
Sita hanya menganggukkan kepala.
"Hahahah Ya Allah buk, anak Ita buk" tawa buk Ita dan memanggil nek Lasa yang sedang memotong-motong timun untuk nasi goreng mereka.
Sita cemberut melihat reaksi ibunya dan nyalinya kembali ciut untuk berangkat kesekolah. Melihat raut wajah anaknya yang kembali cemberut membuat buk Ita langsung membujuknya.
"Iih ibuk senang, bener itu Ambar bilang Sita cantik dengan rambut pendek trus dikucir dengan rapi. Lagian Sita jangan takut lagi ya sama Ambar, tuh nyatanya dia suka sama Sita. Kalian harus berteman yang baik" pesan Buk Ita sambil membelai pipinya.
Sita tetap diam. Ternyata benar-benar mudah menjatuhkan mental anak kecil. sampai-sampai buk Ita menyesal sudah tertawa dengan permintaan putrinya tadi.
"Sinih ibuk ikat rambutnya, ibuk juga suka Sita rambut pendek, ya gak nek?" ujar buk Ita lagi meminta bantuan nek Lasa untuk membujuk Sita kali ini.
"Iyaah, Sita cantik" sahut nek Lasa membenarkan.
Sita kemudian menyerahkan ikat rambut dan sisir ketangan buk Ita. Meminta ibunya mengikatkan rambutnya dengan rapi. Selesai sarapan Sita langsung berangkat kesekolah.
**~AmbarSita~**
Pagi ini Sita berangkat lebih cepat jadi dia tidak berpapasan dengan Ambar dan Ismet diperjalanan menuju kesekolah mereka.Teman-temannya yang sudah ada didalam kelas kaget melihat kedatangan Sita. Selain itu penampilannya juga berubah total. Aura kecantikan Sita benar-benar terpancar.
Abdul, Khaidir dan Thalib yang sedang bermain kartu terus memandangi Sita sampai gadis itu duduk dibangkunya. Setelah itu Khaidir datang mendekati mejanya.
"Sita kemana aja gak datang-datang?"
Abdul dan thalib pun tidak mau kalah, mereka mendekati Sita dan berderet berdiri didepan meja gadis itu.
"Kami pikir Sita gak mau lagi sekolah disini" ujar Khadir lagi.
"Iya..... Ambar itu emang nakal, jadi biarin aja. Semua orang pasti di jahilin sama dia" kata Thalib.
Orang yang sedang dibicarakan tiba-tiba datang bersama teman akrabnya, Ismet. ketiga murid laki-laki itu langsung kompak menutup mulut mereka.
"Hahahaha" tawa Ambar saat melihat Sita sudah duduk dibangkunya yang dulu. Selain itu Ambar juga tertawa dengan penampilan Sita yang baru.
Sita membalas tawa Ambar dengan senyuman. Ambar langsung membelalakkan mata melihat hal itu.
Sita membalas tawanya yang meledek tadi dengan sebuah senyuman? Dan satu hal lagi Sita bahkan tidak menangis melihat wajah Ambar!
"Ngapain kamu duduk dibangku kami!" bentak Ambar sambil memukul mejanya.
Ismet menarik tas Ambar dan menunjuk bangku mereka yang ada dibelakang Sita.
"Kan buk mun udah nyuruh kemarin" ujar Abdul mengingatkan Ambar kembali.
"Oh iya lupa, Hahahaha" jawab Ambar cepat dan duduk dibelakang bangkunya Sita.
Buk Mun masuk kedalam kelas. Guru Doraemon itu ikutan senang melihat Sita akhirnya mau kembali datang kesekolah. Pagi ini mereka mulai dengan belajar perkalian Matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Roman pour AdolescentsKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...