AmbarSita
☆☆☆☆☆Minggu pagi ini semua pria di kampung peringi hilir berkumpul di dekat dermaga, termasuk pak Bahrun juga. Dari hasil rapat desa bulan lalu, pak Awan kepala desa Peringi hilir berhasil mengajukan bantuan dana untuk pengecoran jalan-jalan desa mereka.
"Naaah jadi kan semua jalan-jalan, gang-gang, bahkan tepian sungai kita dicorin tuh bapak-bapak. Desa kita jadi bersih kaya di jepang-jepang gitu. Bakalan bagus kalo hujan juga nggak bakal becek lagi" jelas pak Awan dengan penuh bersemangat. Semua langsung setuju, pak Awan memang sungguh bekerja nyata untuk warganya.
"Aaaambaaaaaar" panggil Ismet dan Arul di depan rumahnya.
Ambar yang baru selesai sarapan lontong sayur sisa ayahnya dan dua piring nasi goreng berlari keluar saat mendengar namanya dipanggil.
"Kenapa kalian? Rindu yaa?" tanya bocah itu sambil tersenyum cengengesan.
"Kamu udah liat eskapator belum, gede loh mbar" ujar Ismet memberitahu.
"Haaa apaan tuh?"
"Itu didermaga baru nyampe, kan lagi ada kerjaan disana"
"Aku boleh ikut kerja juga?" tanya Ambar penasaran.
Buk khadijah yang ada dihalaman samping rumahnya langsung tertawa mendengar pertanyaan anak sulungnya itu.
"Mau kerja apaan kamu! Disuruh ke warung buk Eli aja selalu ngeluh capek!"
"Yang kerja bapak-bapak aja Mbar, tapi banyak makanan disana" kata Arul.
Ambar langsung berlari bak kilat menuju ke dermaga. Bahkan meninggalkan dua temannya yang datang untuk menjemputnya.
"Woii Ambar...... kok kami ditinggal" teriak Ismet kesal.
Sita yang tengah berkebun dengan neneknya langsung menoleh saat mendengar seseorang meneriaki nama Ambar. Sita ikut berlari mencari si sumber kebisingan. Dilihatnya hanya Ismet dan Arul saja, tujuan mereka adalah kearah dermaga.
"Neek, Sita pergi dulu ya" pamit Sita ikut-ikutan, padahal anak itu pendiam dan tidak punya teman selama tinggal di Peringi.
Tapi si sumber berisik sudah 4 hari tidak dilihatnya karena bolos sekolah terus, sebab itulah Sita mau pergi keluar menunjukkan paras cantiknya pada seluruh warga Peringi hilir.
"Kamu ini!! Kami yang ngajakin malah kami yang ditinggal" bentak Ismet kesal.
"Kalian mah lama. Ntar makanan kita keburu di makan Ujang" ujar Ambar santai, sambil menendang kursi Ujang yang duduk disampingnya.
Padahal perut Ambar baru beberapa menit di isi setumpuk makanan. Sekarang malah di isinya lagi dengan berbagai macam gorengan yang disediakan ibu-ibu Peringi hilir untuk para pekerja.
"Sitaa" panggil Alif yang baru datang juga.
Sita langsung menundukkan kepalanya. Gadis itu jadi merasa kesal, padahal dia belum melihat Ambar tapi kenapa sudah harus diganggu Alif!
"Sini berdirinya biar lebih jelas" ajak Alif sambil menarik tangan Sita.
"Kesana yuk" ajak Sita padanya.
Alif langsung kaget akhirnya bisa mendengar suara Sita. Sudah beberapa hari mereka satu kelas tapi gadis itu selalu diam jika diajak bicara.
"Mbar, si Alif tu" bisik Khaidir ditelinganya.
"Mana? wuiih ayo sembunyiin kue-kue kita" ujar Ambar yang sudah mengklaim diri jika seluruh makanan itu milik mereka.
"Eh kamu ati-ati mbar, bapak Alif ternyata polisi juga. Bapak aku yang ngasih tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Novela JuvenilKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...