BAB 35 : Kepala Desa Baru PERINGI HILIR

19 5 9
                                    

SELAMAT MEMBACA
UNTUK KAMU YANG SUDAH SAMPAI DI PART 36 INI

😍

AmbarSita
☆☆☆☆☆

Saat di dalam kelas, Alif terus memandangi Sita. Kemarin gadis itu tidak hadir tanpa keterangan sama sekali. Saat ditanya Sita hanya menjawab jika ayahnya pulang sebentar untuk melepas rindu dengan mereka.

Alif terpaksa percaya dengan kebohongan Sita yang terdengar tidak masuk akal. Rasanya tidak mungkin pak Adam pulang hanya sehari saja, setelah itu pergi lagi. Mengingat perjalanan yang harus ditempuh pak Adam dari Kuala lumpur ke Desa Peringi hilir yang terisolasi oleh sungai sangat lah tidak mudah.

Ketika bel jam istirahat berbunyi, Andin dan Putri langsung secepatnya pergi menuju kantin. Sita pun tidak mau ketinggalan, gadis itu mengajak Alif untuk pergi ke kantin.

"Sekarang kamu jadi rajin mau ke kantin, kenapa sih?" tanya Alif penasaran.

Sita hanya tersenyum dan menggandeng tangan Alif agar cowok itu bisa berjalan lebih cepat. Sita tidak peduli dengan semua pasang mata yang tengah memandanginya. Dalam pikirannya hanya ingin melihat Ambar. Saat tiba dikantin Ambar justru ingin pergi dari tempat itu. Langkahnya terhenti karna hampir saja bertabrakan dengan Alif dan Sita.

"Eh sorry... sorry..." kaget Ambar dan mundur beberapa langkah dari hadapan kedua orang itu. Ambar menatap wajah Sita sebentar setelah itu kabur pergi entah kemana.

Sita melirik kearah Andin dan Putri yang duduk bersama teman-teman Ambar dengan raut wajah kecewa. Orang yang ingin mereka dekati justru sudah pergi begitu saja.

~♡AmbarSita♡~

Setelah membayar minumannya Ismet juga ikutan menyusul Ambar. Meninggalkan kantin sekolah yang makin lama semakin banyak dihuni oleh makhluk-makhluk yang tengah kelaparan.

"Nggak makan Mbar? Tumben?" tanya Ismet mendekati Ambar yang nongkrong di belakang sekolah dengan murid-murid nakal lainnya.

"Nggak ada uang" jawab Ambar berbohong, kemudian mengambil minum yang ada ditangan Ismet.

"Andin langsung manyun pas kamu pergi gitu aja, ada apa?" ujar Ismet memberitahunya.

Ambar mengajak Ismet untuk pergi ke tempat yang sepi, agar dia bisa bercerita dengan teman akrabnya itu.

"Kemarin kamu kemana? Bolos?" 

Ambar hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya.

"Kok nggak ngajakin kami?" tanya Ismet lagi dan mengeluarkan rokok dari saku celananya. Ismet mengambil satu batang rokok dan langsung membakarnya.

"Kamu ngerokok Met?" kaget Ambar saat Ismet juga menyodorkan kotak rokok tersebut kepadanya.

"Hahaha Abdul sama Yudi yang ajarin kemarin. Aku coba enak juga ternyata, kamu mau?"

Ambar mengambil rokok yang sudah dibakarkan Ismet untuknya. Ambar tersenyum dengan sendirinya saat mencoba untuk menghisap rokok ditangannya.

"Anjiiir!! Emang gila tuh dua orang, udah lah sampai sekarang bertahan jadi bocah SD! MaDeSu banget dah mereka berdua itu" gerutu Ambar kesal dengan kenakalan Abdul dan Yudi tapi tetap menghisap rokok pemberian Ismet tadi.

"Keren kamu Mbar, kemarin aku pertama kali nyoba batuk-batuk dulu, kok kamu enggak?" kata Ismet heran melihat Ambar seperti sudah mahir menghisap batang rokoknya.

"Halaah tinggal hisap-hisap doang! Ujang dan Arul yang bego aja bisa ini. Ngomong-ngomong dua makhluk itu mana? Kenapa nggak ngikut?"

"Mereka makan di kantin, katanya lapar. Oh ya Mbar...ngomong-ngomong kamu suka ya sama Andin?"

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang