BAB 55 : ROKOK!

17 5 17
                                    

KAMU MEMASUKI TAHAP BUCIN-BUCINAN DIANTARA
AMBAR DAN SITA

SELAMAT MENIKMATI KISAH DUA MAKHLUK BERBEDA JENIS KELAMIN INI

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI YAA

TERIMA KASIH
😍

~~~*AmbarSita*~~~

Ambar pergi ketempat yang sudah disebutkannya tadi. Berharap Sita mengerti jika omongannya itu ditujukan untuk dirinya. Ambar menatap langit, bosan juga menunggu karena Sita belum muncul. Merasa sudah hampir 1 jam lebih duduk ditempat itu, Ambar akhirnya memutuskan pulang. Bukan karna lelah menunggu tapi rasa laparnya sudah tidak bisa dikompromi.

Saat akan membalikkan badan Sita akhirnya datang. Gadis itu berjalan mendekati Ambar yang berdiri ditempat biasa mereka duduk. Udaranya memang begitu sejuk disana juga begitu sepi karna memang tidak ada warga yang bertujuan kesana selama ini. tapi meskipun tenang dan sejuk hati Sita tidak seperti itu. Sita melangkah mendekati Ambar untuk siap menangis dihadapannya.

Ambar menarik nafas panjang karna melihat mata gadis itu tampak berkaca-kaca. Dan saat sudah dekat, Sita langsung menarik lengan Ambar. Airmata langsung membasahi baju sekolah Ambar. Kalau sudah begini Ambar jadi kebingungan sendiri. Padahal belum ngomong apa-apa Sita yang baru datang langsung menangis dilengannya.

Meskipun perut Ambar terus berbunyi bahkan mungkin Sita bisa mendengar bunyi tersebut, tapi dia tetap tidak mau melepaskan lengan Ambar. Cowok ganteng itu tahu jika dia salah. Jadi dia tidak bisa marah. Ambar tetap diam menunggu sampai Sita tenang dan bisa diajak bicara. Sita akhirnya mengangkat kepala dan memandangi wajah Ambar cukup lama. Setelah itu Sita menangis lagi saat melihat Ambar tersenyum.

"Loh masih belum habis ya?" ledek Ambar dengan santainya.

"Kamu ini!!" pukul Sita pada lengan Ambar.

"Ya kenapa? Aku pikir udah selesai nangisnya ternyata masih berlanjut" jawab Ambar dan berusaha menyapu air mata Sita.

"Udahan kan? nih liat ingus kamu banyak banget loh" kata Ambar sambil menunjukkan buliran airmata yang ada diujung jari telunjuknya.

"Aku nangis gak ada ingusnya!!" rengek Sita lagi.

"Masaa? Dulu ingus kamu juga keluar dari mata waktu SD"

"Itu kamu berusaha membela diri aja sama buk Mun!!"

"Hahahaa..... Masi ingat ya?" Sita hanya diam dan terus menggenggam lengan Ambar.

"Masih marah? Atau mau nyambung lagi nih nangisnya?" tanya Ambar dengan lembut.

"Tauuuuk!!" jawab Sita judes.

"Kenapa sih kak? Nangis trus marah entar pasti nangis lagi" keluh Ambar sambil menarik nafas panjang untuk mengontrol emosinya dalam menghadapi sifat cengeng Sita.

Sita tetap diam, dia masih marah dan sebenarnya minta dibujuk.

"Yaudah kalo diam gini, aku mati aja deh?!!" ujar Ambar mulai kesal.

"Kamu ini nggak ngerti perasaan cewek banget sih! Udahlah aku nangis nya dibiarin, bukannya di diemin! Dibujuk atau diapain kek!! trus sekarang malah balik marah!!" sungut Sita kesal.

"Ngapain harus di diemin ntar kalo capek juga berhenti sendiri, ni contohnya"

"Aku nangis lagi nih?!!" ancam Sita dengan keras.

Ambar langsung menatap tajam wajah Sita. Dia tidak suka melihat atau mendengar rengekan Sita. Tapi mau bagaimana lagi, Sita terlalu cengeng jika bersama Ambar.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang