BAB 13 : Parfume Dan Kutek

19 5 3
                                    

SELAMAT MEMBACA NOVEL INI

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

VOTE DAN KOMEN KAMU YA

THANK YOU
😚

AmbarSita
☆☆☆☆☆

Sepulang sekolah Sita memilih semua murid dikelasnya hilang barulah gadis cantik itu pulang kerumah. Salah satu alasannya karena Sita tidak ingin mengeluarkan suara untuk berbicara atau sekedar basa-basi dengan murid lain dalam perjalanan pulang kerumah mereka masing-masing.

Ambar menggerutu berjalan menuju kewarung buk Eli. Emosi! karena pulang-pulang malah disuruh ke warung lagi dengan buk Khadijah.

"Eeeh Eeh, Mbar ibuk masak ayam gule hari ini. Makan pake kerupuk pasti enak. Belikan dulu dong nak, kan sepatunya belum dilepas" pinta buk Khadijah dengan tutur kata lembutnya.

"Capek!"

"Kan untuk Ambar juga. Makan gulai gak pake kerupuk gak enak Mbar. Yaa mau ya, nanti kembaliannya Ambar ambil"

Tangan kecil itu langsung menarik uang yang disodorkan buk Khadijah. Meski kesal tapi demi kembalian 500 perak Ambar akhirnya menuruti perintah buk Khadijah.

Dalam perjalanan menuju ke warung, Ambar berpapasan dengan Sita yang juga dari warung buk Eli. Gadis itu baru berbelanja, membeli coklat koin kesukaannya.

"Jajan kamu banyak ya! Pulang sekolah masih bisa jajan. Huh! Tapi aku cuma sanggup dikasi 1000" cerca Ambar menyapa gadis itu.

Cuma 1000?! padahal uang 1000 saat itu masih bisa dipake untuk membeli Indom*e yang dimakan mentah dengan bumbunya.

Sita diam sambil mengulurkan tangan, memberikan 4 keping coklat koin yang baru dibelinya. Ambar mengambil coklat itu dan langsung menyimpan kedalam saku bajunya.

"Aku gak minta ya, kamu sendiri yang ngasi ya!!" ujar Ambar dengan tampang songong kemudian pergi menemui buk Eli diwarungnya.

Ambar menarik plastik kerupuk yang tergantung-gantung didepan warung buk Eli.

"Heeh Crish Jhooon" sapa pak Toni sambil mencubit-cubit gemes pipi Ambar yang tembam. Kemudian mencium bocah nakal itu tanpa meminta izin.

"Ih gemes banget saya buk sama anak pak Bahrun yang ini. Kalau besar nanti pasti ganteng nih" puji pak Toni lagi sambil mengacak-acak rambut Ambar.

"Bauuu!! Bapak bau Matahari!!" teriaknya kesal setiap dicium dengan teman-teman ayahnya.

"Hahaha masaa?" pak Toni menghirup-hirup aroma badannya sendiri.

"Iyaa! Bapak bau nya sama dengan anak baru disekolah Ambar!"

"Hahaha Ambar yang bau!" goda pak Ujang yang sedang mengopi juga diwarung tersebut.

"Enggak!! Ambar mandi tiap pagi!"

"Mana sini bapak cium lagi"

Saat pak Toni ingin menyergap tubuh kecilnya. Ambar langsung kabur sambil melarikan kerupuk yang sudah diambilnya tadi.

"Aseeem itu anak.. belum bayar padahal" gerutu buk Eli tersenyum kecut.

"Udah ntar saya yang bayar sekalian buk" kata pak Ujang dengan berbaik hati.

 
~♡AmbarSita♡~
 

"Huaaaaaaa!!!" teriak Ambar ketakutan saat melihat Sita yang ternyata masih berdiri ditempat mereka bertemu tadi.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang