BAB 49 : LANDAK DAN JAILANGKUNG

17 4 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA

OKE

TERIMA KASIH

~~~♡AmbarSita♡~~~

Sepulang sekolah Sita berdiri didepan jalan rumahnya, saat Ambar lewat Sita berusaha tersenyum manis kearah Ambar. Sebelum dipanggil Ambar menghentikan langkah kakinya dihadapan Sita tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sita jadi gugup dipandangi Ambar, pipinya merona merah dengan sendirinya.

"Ak.....aku....Kemarin....maksud aku kemarin oleh-oleh buat kamu aku antar langsung ke rumah kamu" ujar Sita gelagapan.

Ambar justru memajukan bibirnya dan menatap Sita tajam. Rasanya Sita jadi gemas sendiri dipandangi Ambar seperti itu. Tapi mau menatapnya balik mental Sita tidak seberani Ambar.

"Ngapain kamu kok jadi malu-malu landak gitu?" tanya Ambar ketus.

"Haa? Malu-malu landak? Malu-malu kucing maksudnya" ujar Sita dengan polosnya membenarkan peribahasa yang baru disebutkan Ambar.

"Kalo kamu nggak pantes disamakan sama kucing, cocoknya landak, imut tapi nyakitin kalo dideketin! Didekatin aja udah sakit apalagi kalo dipegang!" ujar Ambar dengan tegas.

Sita langsung terperangah mendengar sindiran Ambar tersebut. Mau menjawab juga percuma, cowok ini sama dengan pak Bahrun yang tidak akan pernah mau kalah. Melihat wajah Sita yang pucat dan lesu, Ambar akhirnya memaksa bibirnya untuk tersenyum.

"Oh ya makasih ya oleh-oleh kemarin" ujar Ambar lagi dengan nada yang berubah lembut.

Sita hanya menganggukkan kepala, mulutnya masih sulit mengeluarkan suara meski banyak kata yang sudah dirangkainya untuk dikatakannya kepada Ambar.

"Yaudah aku pulang dulu nih, mau belajar.....Eh..hehehehe...Mau makan maksudnya" pamit Ambar sambil tertawa cekikikan.

Sita langsung menarik tangan Ambar, mencegahnya pergi.

"Makan dirumah aku aja yuk" ajak Sita cepat.

"Ogah! Ntar pacar kamu marah!" jawab Ambar dan memaksa Sita melepaskan tangannya kemudian kabur pulang kerumah.


~**♡AmbarSita♡**~~


Sampai ujian kenaikan kelas, Sita tetap menunggu Ambar sepulang sekolah. Meskipun hanya sekedar untuk menyapa Ambar, setelah itu Sita baru mau masuk kedalam rumahnya.

Ambar pun demikian, saat berpapasan dengan Sita dipinggir jalan rumah mereka, Ambar akan tersenyum memandangi Sita setelah itu pergi tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Selesai ujian kenaikan kelas Ambar kembali ikut dengan abangnya Arul mendaki gunung. Ambar benar-benar tipe cowok yang begitu menyukai alam. Sita pun juga akan menghabiskan waktu liburan ditempat ayahnya.

"Kenapa sih kamu manyun aja? Kok kayak nggak senang gitu? Padahal kamu mau ketemu bapak loh" ujar buk Ita yang baru masuk kedalam kamar putrinya. Buk Ita kemudian mencubit dagu Sita dengan penuh kasih sayang.

"Ada apa?" tanya buk Ita lagi.

"Ambar kemana ya buk? Habis ujian dia ngilang, nggak pernah lewat lagi"

"Aduuh.....Apa perlu ibuk tanyain sama ibuknya Ambar?"

Sita langsung menganggukkan kepalanya. Saat buk Ita ingin keluar dari kamar Sita, terdengar suara sahabat kecilnya buk Ita yang memanggil-manggil dari luar. Buk Khadijah datang sambil membawa sekatong plastik yang berisi keripik buatannya.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang