SELAMAT MEMBACA~~~♡*AmbarSita*♡~~~
Waktu liburan Sita masih ada seminggu lagi. Tapi dia benar-benar sudah tidak tahan untuk mendapatkan kabar tentang kekasihnya. Untuk pertama kalinya Sita mau repot-repot menghubungi semua teman-teman Ambar.
Dimulai dari Thalib! Cowok kemayu itu mengatakan saat ini dia ada dirumah sakit karna kecelakaan motor bersama Abdul. Dan Ambar belum datang sama sekali untuk menjenguk mereka.
Setelah itu Sita menghubungi Khaidir. Cowok yang kini gigi tonggosnya sudah mulai rapi itu mengatakan jika dia sedang berada di kota, liburan di tempat ayahnya dinas.
"Coba hubungi Arul atau Ismet Ta. Kan mereka berdua juga ikut mendaki sama Ambar" usul Khaidir dari dalam telepon.
"Sita nggak ada kontak mereka Dir" Jawab Sita lirih.
"Ouh Mau Khaidir kirimkan?"
"Boleh deh" jawab Sita, setelah itu mematikan teleponnya.
Beberapa menit kemudian nomor kontak Arul dan Ismet dikirimkan oleh Khaidir. Sita langsung mencoba menghubungi nomor kedua orang itu. Tapi tidak ada yang aktif sama sekali. Sita kemudian menelfon Khaidir lagi.
"Nggkak aktif juga Dir" ujar Sita saat cowok itu baru mengangkat panggilannya.
"Haaa? Nggak aktif juga ya? Mmmm si Ujang deh kalau gitu coba hubungi. Kan dia juga harus daftar SMA. Sama dengan ketiga orang itu Ta" Khaidir kembali memberi saran.
"Yaudah kirim! Kirim semua nomor yang ada di kontak Khaidir yang bisa ngasih tahu tentang Ambar saat ini. Tolong kirimkan ke Sita!!" ujar gadis itu tegas.
Entah kenapa dia justru melampiaskan rasa khawatir dan kesalnya kepada teman Ambar itu.
"I...i... iya Ta" jawab Khadir gelagapan.
Setelah panggilan mereka berakhir, tiba-tiba 15 kontak nomor langsung dikirimkan oleh Khaidir ke handphonenya Sita. Bahkan ada nomor pak Handsome juga, kepala desa Peringi hilir. Gila saja jika Sita sampe menghubungi kepala desa itu, hanya untuk mencari informasi keadaan dan posisi Ambar saat ini!
Sita langsung menelfon Ujang, Yudi, Ana, Imay, dan rasanya satu persatu teman SD mereka dulu sudah di hubungi oleh gadis itu. Hanya tinggal nomor pak Toni dan pak Handsome yang tidak ditelfon Sita. Tapi jawaban mereka tetap saja sama :
'Nggak tau Ambar dimana sekarang'
Hal itu membuat Sita semakin kesal dan khawatir dengan kekasihnya tersebut. Yah namanya juga cinta itu buta, terus bisa bikin orang jadi bego dengan sendirinya. Tanpa rasa takut atau malu, Sita memberanikan diri menghubungi pak Toni, teman akrabnya pak Bahrun ayahnya Ambar.
Namun sayang nomor pria tua itu juga tidak aktif. Pilihan terakhir hanya tinggal nomor Pak Handsome! Sita menekan tombol panggilan di layar handphonenya dan dalam waktu beberapa detik terdengar suara orang mengucapkan salam kemudian tertawa.
"Hahahahaha siapa ini?" tanya pak Handsome ramah.
"Ha..... Halo waalaikumsalam pak" jawab Sita dengan gugup.
"Ya siapa ini hahahahaha?" tanya pak Handsome lagi dan dia masih tetap saja tertawa.
"I...ini Sita pak, anak buk Ita...."
"Ooooh nak Sita, apa kabar hahahaha? Gimana liburannya hahahaha? Di Malaysia ya sekarang? Kapan nih pulang lagi ke desa Peringi hahahaha? Bapak ibuk nya sehat kan hahahaha?"
Sita benar-benar jengkel mendengar seluruh pertanyaan kepala desanya itu yang banyak Hahahaha nya setiap berbicara.
Karna bosan mendengar suara Hahahahanya pak Handsome. Sita langsung saja menanyakan keberadaan Ambar. Padahal tidak lah mungkin seorang kepala desa mau repot-repot mengurusi hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Novela JuvenilKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...