AmbarSita
☆☆☆☆☆Kamu keren sudah membaca novel AmbarSita sampai sejauh ini
Terima kasih banyak
Pernah ada orang yang begitu spesial dimatamu?
Diam-diam mengagumi dan selalu memperhatikannya?
Kehadirannya seperti hujan, memang berisik tapi suaranya bisa menenangkan jiwa. Seperti itu lah kehadiran Ambar didalam kehidupan Sita.
~~~♡○♡~~~
Satu minggu lamanya pak Adam dan istrinya di Jakarta. Setelah tes kerja dan liburan singkat, mereka pun kembali ke desa Peringi hilir. Saat akan pulang kerumah, Sita akhirnya bisa melihat Ambar lagi. Anak itu tengah asyik bermain dengan teman-temannya di depan warung buk Eli.
"Buuuk, udah balik yaaa dari Jakarta?" sapa buk Eli dari dalam warungnya.
"Iya buk" sahut buk Ita kemudian berbelok ke warung buk Eli untuk memberikan sedikit oleh-oleh kepada tetangganya itu.
Sita langsung mengambil kesempatan mengekor ibunya dari belakang. Selain itu dia juga mau lihat Ambar lebih dekat. Sudah lama dirinya tidak melihat senyum anak nakal itu.
"Ibuk ke jakarta ya?" tanya Ismet dengan penuh semangat.
"Iyaa" jawab buk Ita ramah.
"Liburan ya? Sita juga? Jakarta jauh buk?" tanya Ismet lagi.
"Iya dong, trus Sita mau kemana lagi kalo nggak ngikut bapak ibuknya" kata buk Ita sambil membelai rambut Ismet.
"Ismet liburan kemana?" tanya buk Ita kali ini.
"Ismet mana bisa liburan buk, dia miskin!" sahut Ambar tajam.
"Halaah ngatain diri sendiri kamu" ujar Abdul membela temannya.
"Enak di Jakartanya buk?" tanya Ismet yang masih berusaha berbasa-basi. Soalnya tadi dia melihat oleh-oleh yang baru diberikan buk Ita kepada buk Eli.
"Enakan di Peringi. Jakarta panas, ibuk ke jakarta soalnya bapak Sita sekalian mau tes kerja disana"
"Oh, trus bapak Sita sudah kerja buk?"
"Banyak nanya kamu! Bilang aja 'oleh-olehnya masih ada nggak buk' gitu aja kok repot!" sungut Ambar sambil memukul kepala Ismet.
"Apaan sih, kan basa-basi dulu, baru tanyain oleh-oleh" jawab Ismet dengan lugunya.
"Hahaha kalian mau oleh-oleh juga? Yaudah nanti ibu antar kerumah masing-masing ya. Sekarang masih di dalam koper oleh-olehnya"
"Oh kami tunggu dirumah ya buk?" tanya Ambar cepat, padahal tadi kerjaannya nyahut perkataan Ismet.
Semua bocah-bocah itu langsung berlari pulang kerumah masing-masing untuk menunggu oleh-oleh mereka. Saat buk Ita akan pergi membagikan oleh-oleh kepada tetangganya. Sita langsung mengajukan diri untuk membantu. Tujuan rumahnya cuma satu, rumah si tukang berisik yang paling cepat soal makanan.
Sambil tersipu malu Sita berjalan ke rumah pak Bahrun. Dilihatnya Ambar memang menunggu didepan rumahnya saat ini, Sita sampai gugup saat melihat wajah Ambar.
"Sita kamu ngapain disana, aku udah nungguin nih" panggil Ambar karna Sita menghentikan langkahnya.
Untuk pertama kalinya Sita memberanikan diri mendekati Ambar dan menatap matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...