(S1) 41;; She is my wife

2.2K 345 80
                                    

"Yaaa aku pikir kau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaaa aku pikir kau..." Joohyun tidak melanjutkan kalimat malah melahap mienya. Merasa malu dengan makna lain yang diungkapkan oleh Joohyun tentang pertanyaan 'ramyeon meogollae?' mampu membuat Taehyung tertawa saat keduanya sedang benar-benar menikmati mie di meja makan.

Bukan karena apa, Taehyung hanya merasa lucu saja bahwa Joohyun menyalahartikan makna dari ajakan tadi. Padahal, jelas bahwa Taehyung memang ingin makan ramyeon mengingat tidak tau bagaimana memasaknya dengan benar. Meskipun Taehyung tau bahwa ungkapan 'ramyeon meogeollae?' bisa menjadi makna lain saat lawan jenis mengajaknya, bisa bermakna bahwa menginginkan pasangan untuk menginap di rumah atau tidur bersama. Yah, semacam itu.

"Kau puas telah membuatku malu?" ujar Joohyun yang terlihat merajuk setelah mengosongkan mangkok mienya.

Taehyung yang tadinya ingin menyuapkan mie ke dalam mulut malah mengurungkan niat karena tertawa lagi, "Yaaa lagian mana bisa kau berpikir semacam itu di saat seperti ini?"

"Ku kira... kau..." Joohyun tidak tau harus beralasan apa. Menyesal dan malu sekali berhadapan dengan Taehyung saat ini. Duh, sial! Rasanya Joohyun ingin menyembunyikan diri dari lelaki itu.

"Oh, tunggu." Taehyung lagi-lagi tidak jadi menyuapkan mie lagi karena terbesit sesuatu dalam pikirannya lalu memandangi Joohyun dengan mata yang memicing, "Heol, seolma..." lantas lelaki itu menutup mulut, "Neo..."

"Mwo?" Joohyun ikut melebarkan mata dengan kedua alis menyatu, merasa kesal sekarang atas sikap Taehyung yang berujar sambil menunjuknya, "Jangan-jangan kau memang mengharapkan itu."

"Mengharapkan apa?" Gadis itu bertanya dengan nada tajam sambil menutupi tubuh bagian depan dengan kedua tangan saat Taehyung berujar lagi dengan ekspresi syok, "Jangan bilang kau memang berharap ingin menginap dan tidur bersamaku?"

"MWO?!" Detik kemudian, gantian Joohyunlah yang tertawa hingga bisa mengalahkan suara hujan serta guntur di luar mansion sementara Taehyung melanjutkan makannya--menyeruput kuah mie dari mangkok hingga habis.

"Sudahlah, akui saja." ujar Taehyung setelah menghabiskan mienya, "Lagipula banyak yang ingin tidur dengan ku."

Alhasil, karena perkataan itu membuat Joohyun kehabisan kata-kata dan hanya melongo lebar. Tak percaya bahwa direktur muda yang sombong bisa berkata narsis seperti itu. Lalu, Taehyung masih saja bersikap santai dan bangkit dari duduknya sambil bilang, "Setelah hujan reda, pulanglah. Aku tidak ingin kau menginap di sini."

"Cih," Joohyun mendecih, lagi-lagi di buat terpana hingga tidak tau harus mengatakan apa saat Taehyung bicara lagi, "Ah, ingat, selagi aku tidur kau jangan ambil kesempatan untuk tidur denganku."

"Heol." Joohyun di buat melongo lagi dan hanya bisa memandangi punggung Taehyung yang berlalu dari balik tangga lantai dua. Gadis itu geleng-geleng kepala lalu mencuci piring bekas makan mie tadi, tentu saja disertai ocehan sendiri. "Cih, apa-apaan dia. Lagian aku juga tidak senekat dan tidak segila itu untuk diam-diam tidur dengannya. Hey, aku ini juga wanita baik-baik. Dia pikir aku apaan memangnya."

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang