"Dia terlalu banyak meminum alkohol dan juga kelelahan. Selain itu, pasien memerlukan nutrisi yang banyak dikarenakan tubuhnya terlalu lemah." ujar Dokter setelah memeriksa gadis mabuk yang Taehyung bawa ke rumah sakit Hanlim.
Lelaki itu lantas menghela nafas lega. Taehyung takut tadi kalau sampai gadis itu tidak sadarkan diri dan meninggal karena di dorong olehnya. Bisa-bisa Taehyung dari pebisnis terkenal berubah menjadi seorang pembunuh. Tapi untunglah, gadis itu masih baik-baik saja. Meskipun begitu, Taehyung merasa bertanggung jawab atas gadis mabuk tersebut yang langsung pingsan karena di dorongnya. Terpaksa Taehyung pun semalaman menunggu gadis tersebut yang sedang terlelap. Duduk di kursi samping ranjang gadis itu yang entah siapa namanya.
Ponsel dalam saku Taehyung bergetar. Dilihatnya nama 'Imo' tertera di sana. Ah, Taehyung bahkan lupa mengabari Bibinya.
"Ne, Imo?" Taehyung menjawab telepon tersebut dan suara sang Bibi terdengar khawatir di seberang sana, "Kau sudah bertemu dengan Jungkook, Taehyung-a?"
Taehyung menghela nafas dan memandangi gadis yang sedang terlelap di ranjang tersebut. Kalau saja gadis itu tidak menahannya, Taehyung sudah pastikan bisa menangkap Jungkook yang kabur. Lalu, Taehyung menggeleng meski sang Bibi tidak bisa melihatnya, "Ajik, Imo. Tapi, aku akan berusaha mencarinya."
"Keurae, beristirahatlah dulu, Taehyung-a. Kau baru saja sampai dari Sydney." ujar sang Bibi di seberang telepon terdengar perhatian sekali membuat Taehyung memandangi gadis yang sedang tidur itu lagi sambil memijat keningnya. Ah, bagaimana mau beristirahat kalau kenyataan gadis itu menahannya di sana?
"Ne, Imo juga istirahat, ya. Nanti ku hubungi lagi." jawab Taehyung akhirnya. Sambungan telepon pun dimatikan. Menghela nafas lagi, terpaksa Taehyung tetap duduk di sana sambil bersedekap di dada memperhatikan gadis tersebut dalam kondisi yang berantakan. Wajah memerah, rambut awut-awutan, di tambah make up bagian eyeliner dan maskaranya pun luntur.
Entah mengapa Taehyung menjadi bergidik geli melihatnya karena lelaki itu sangat membenci berantakan dan kekacauan. Mengerikan membayangkan gadis itu jika bekerja di hotelnya. Sudah dipastikan Taehyung akan memaki dan memecatnya.
Taehyung tidak ingat sejak kapan terpaksa terlelap di kursi itu. Dia terbangun karena suara berisik dengkuran seseorang yang amat besar. Terganggu karena suara itu, Taehyung membuka mata dan menguceknya perlahan. Tubuhnya bergerak di kursi dan merasakan betapa linu bahu, leher dan pinggangnya karena tertidur dalam posisi duduk.
Lantas Taehyung sudah kembali sepenuhnya pada kesadaran normal saat dilihatnya gadis itu masih juga tertidur. Tidak, tapi yang lebih mengejutkan adalah gadis itu hanya memakai pakaian tanpa lengan hingga terlihat bahu dan sekitar dadanya. Cardigan yang dipakai gadis itu pun sudah dilepas dan tergeletak di lantai begitu saja.
Taehyung bangkit berdiri untuk menutupi gadis itu dengan selimut saat pasien di ranjang sebelah tiba-tiba tertawa sambil memandanginya.
"Aigo, istrimu pasti baik-baik saja. Dia mendengkur sangat keras semalaman." Seorang nenek dengan suaminya tertawa setelah mengucapkan hal itu pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...