Dokter memeriksa Taehyung yang sudah bisa duduk di ranjang. Laki-laki itu akhirnya sudah sadar dan sedang menjalani proses pemulihan.
"Kondisinya sudah stabil walau dianjurkan untuk tetap berada di ranjang dan tidak boleh ke mana-mana." ujar sang Dokter.
"Tapi, apa sudah diperbolehkan pulang, Dok?" tanya sang Bibi.
"Untuk sementara, pasien masih harus menjalani perawatan dan harus banyak istirahat terlebih dahulu. Saya akan meresepkan obat dan beberapa vitamin untuknya." balas sang Dokter.
"Ne, terima kasih, Sung Bangsanim." Tak lupa, Bibi, Seulgi, dan Jimin yang ada di sana pun berbungkuk pada Dokter yang pamit dari sana, "Ne, sama-sama. Kalau begitu, saya permisi."
Dokter serta perawat beranjak dari kamar itu bersamaan Taehyung bertanya, "Di mana Bae Joohyun?"
Pertanyaan itu entah sudah berapa kali Taehyung menanyakan hal yang sama pada Seulgi, Jimin bahkan sang Bibi di sana perihal keberadaan Joohyun, kenapa Joohyun tidak datang, bagaimana keadaan Joohyun dan sebagainya.
"Taehyung-a, kau tidak harus memikirkan gadis itu dulu. Saat ini, kesehatanmu yang lebih penting." Bibi menjawab dengan helaan nafas yang malah ditanya lagi oleh Taehyung, "Di mana Bae Joohyun?!"
"Taehyung-a..." Seulgi juga ikutan menghela nafas yang kini ditatap oleh Taehyung, "Kau tau di mana Bae Joohyun? Di mana dia sekarang?"
"Tenanglah, Taehyung-a." Jimin lebih mendekat pada Taehyung dan menarik selimutnya, "Sekarang kau harus beristirahat dulu." Tapi yang ada tangan Jimin di tepis Taehyung kuat-kuat, "Di mana Bae Joohyun, Jim? Aku ingin bertemu dengannya!"
Jimin terkejut atas sikap itu. Lebih lagi, Taehyung menyibakkan selimut dan bersiap untuk turun dari ranjang, tetapi segera di tahan oleh Bibi, "Taehyung-a, kau mau ke mana? Kau tidak boleh ke mana-mana dulu!"
"DIAM!" Taehyung membentak dan menepis tangan Bibi yang menahannya, "Aku hanya ingin mencari Joohyun dan menemuinya! Saat ini dia sedang mengandung anakku! Kami akan segera punya anak! Aku tidak ingin dia sampai terluka!"
"Taehyung-a!" Jimin mencoba menahan Taehyung juga, namun sahabatnya itu masih terus bersikeras dan mencoba mendorong sekuat tenaga. Sementara, Seulgi memegangi sang Bibi yang hampir terjatuh ke lantai karena di dorong Taehyung. Lelaki itu turun dari ranjang, menginjak lantai marmer rumah sakit dan bangkit berdiri tanpa alas kaki. Rasa dingin segera menjalar ke tubuhnya. Lebih lagi, saat Taehyung hendak melangkah, tiba-tiba saja terjatuh membuat Jimin cekatan menahan tubuh itu karena dua minggu lebih tak sadarkan diri mampu membuat tubuh Taehyung sedikit kaku hingga sulit untuk digerakkan.
"YAAA AKU SUDAH BILANG KAU BELUM BOLEH KE MANA-MANA!" kesal Jimin hingga tidak sadar berteriak.
Taehyung yang terus memikirkan Joohyun tampak tidak peduli dan mendorong Jimin lagi dengan tenaga yang tersisa, tetapi tetap Taehyung kalah oleh Jimin karena kondisinya yang masih lemah. Akhirnya, Taehyung menyerah dan kembali duduk di tepi ranjang sambil menjambak rambutnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...