Bibi mematikan televisi yang terus bermunculan berita tentangnya. Wanita paruh baya itu meneguk teh lalu menghela nafas saat ponsel yang diletakkan di atas meja terus berdering sejak satu jam yang lalu tanpa berniat untuk di jawab.
"Nyonya, tuan muda Jeon Jungkook datang." ujar seorang maid yang datang ke ruang tengah untuk memberitahunya.
Bibi hanya diam dan meletakkan gelas teh ke meja. Tak lama, Jungkook melangkah masuk lalu membungkuk sopan di depan Ibunya yang bangkit berdiri dan berjalan mendekat. Tiba-tiba, satu tamparan cukup keras melayang di pipi Jungkook. Rasa perih sangat di rasakan membuat Jungkook mengepalkan tangan kuat.
"Inikah yang kau lakukan pada Ibumu setelah lima tahun tak bertemu bahkan membuat Ibumu di caci maki banyak orang, hah!?" hardik sang Ibu, "Dasar kau anak tidak tau diri! Kau pikir, Eomma melakukan ini untuk siapa, hah?" Ibu berteriak lebih kencang, "UNTUKMU, JUNGKOOK! UNTUKMUUUU!!!!"
Tiba-tiba, sang Ibu sesak nafas dan hampir jatuh ke bawah kalau saja Jungkook tidak segera memeganginya, "Eomma..." Sayangnya, tangan Jungkook ditepis oleh sang Ibu yang berteriak memanggil sekretarisnya, "Lee biseo! Lee biseo!"
Tergopoh-gopoh seorang pria yang sudah tua hampir seumuran Ayah Jungkook jika masih hidup datang ke ruang tengah dan memegangi sang Ibu. Barulah Ibu mau di bantu oleh sekretarisnya untuk didudukkan di sofa. Kepala maid juga datang membawa segelas air dan obat yang diletakkan di atas meja. Jungkook hanya berdiri di dekat pintu ruang tengah, melihat sang Ibu meneguk beberapa pil obat lalu menghela nafas.
"Pergi." kata sang Ibu tanpa melihat Jungkook yang tidak mengatakan apa-apa, "Untuk apa kau di sini? Kau hanya membuat kesehatan Eomma semakin memburuk."
"Apa Eomma pernah menanyakan kabar ku?" balas Jungkook sembari mengepalkan tangan kuat lebih kuat, "Pernahkah sekali saja menanyakan atau menjengukku saat aku sakit?"
Sang Ibu memandang ke arah Jungkook lagi, "Kau datang untuk merengek pada Eomma-mu ini? Apa kau belum puas menghancurkan Eomma?"
Jungkook tidak tahan lagi sampai batas kesabarannya habis dan membentak, "Eomma!" Wajahnya terlihat frustasi, kedua mata berkaca-kaca, serta suara yang direndahkan dengan sedikit lirih, Jungkook berujar lagi, "Eomma yang sudah menghancurkan ku lima tahun lalu, Eomma yang merusak pernikahanku, Eomma juga yang tidak menceritakan kebenaran sampai aku membenci Taehyung hyung selama ini. Eomma tau apa yang ku rasakan saat tau kebenaran yang terjadi? Aku seperti di neraka, Eomma! Rasanya melebihi kematian! Aku hanya memikirkan ingin mati dan menghilang dari bumi! Bahkan aku berharap bahwa aku tidak pernah dilahirkan ke dunia ini! Dan Eomma? Tau 'kah rasa itu? Perasaan anakmu?" Jungkook sudah tak tahan lagi, pertahanannya runtuh di depan sang Ibu. Jungkook meneteskan air mata, meski berusaha mehanannya sekuat tenaga.
"Jadi, kau membalas dendam pada Eomma, hah?" balas sang Ibu yang semakin memperparah rasa frustasi Jungkook yang cuman bisa mengusak surainya dan berteriak lagi, "EOMMA, JEBAL!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...