[S2] 72;; Kau akan mati!

1.3K 244 70
                                    

"SIALAN!" Taehyung berteriak dengan geraman di ruang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SIALAN!" Taehyung berteriak dengan geraman di ruang kerja. Tangannya terkepal kuat yang dipukulnya ke atas meja berlapis kaca dengan sangat-sangat kuat. Lelaki itu emosi setelah Joohyun dinyatakan hilang. Dua hari gadis itu tidak ada kabarnya membuat Taehyung pun melaporkannya ke polisi dan membentuk tim khusus untuk mencari Joohyun.

Tapi, masih belum menemukan titik terang di mana gadis yang dicintainya itu.

"Aku tidak mau tau, kalian harus mencarinya sampai ketemu atau kalian semua aku pecat!" teriak Taehyung pada para tim yang beranggotakan tujuh orang, "PERGI SEKARANG!"

Orang-orang itu pun segera keluar dari ruang kerja dengan terburu-buru meninggalkan Taehyung yang kembali duduk di sofa disertai nafas terengah penuh emosi membuncah dalam dadanya, terutama rasa takut yang menyelimuti dirinya akan masa lalu yang masih menghantuinya. Saat seseorang yang sangat berharga baginya pergi meninggalkan tanpa bisa ditemukan lagi dan hal itu menjadi trauma yang mendalam bagi Taehyung.

 Saat seseorang yang sangat berharga baginya pergi meninggalkan tanpa bisa ditemukan lagi dan hal itu menjadi trauma yang mendalam bagi Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haa... sialan!" Taehyung kesal, mengusak surainya ke belakang dengan helaan nafas kasar. Taehyung takut kejadian lima tahun lalu terulang. Benar-benar takut, maka segala cara akan Taehyung lakukan untuk menemukan Bae Joohyun.

Tok. Tok.

Pintu ruang kerja diketuk membuat Taehyung menegakkan tubuhnya lagi. Saat pintu itu terbuka dan muncul sosok Bibinya membuat Taehyung segera bangkit berdiri serta berujar dengan nada dingin, "Tidak ada yang ingin ku bicarakan denganmu, Imo."

"Taehyung-a," sang Bibi menahan lengan Taehyung yang hendak pergi, "Hentikan sandiwaramu."

"Aku sudah bilang ini bukan urusan Imo! Jadi, berhenti ikut campur urusanku!" ujar Taehyung meninggikan suaranya membuat sang Bibi melepaskan tangan keponakannya yang sudah berubah. Tidak ada lagi Taehyung yang lembut, penurut, penyayang, sabar, serta hormat padanya. Tidak pernah Taehyung berani membangkang, menentang, marah, bahkan meninggikan suara maupun berkata kasar pada sang Bibi sekali pun saat Jennie yang diketahui Bibi sendiri disukai juga oleh keponakan dan anaknya secara bersamaan itu memilih pergi. Bibi sendiri tidak mengerti kenapa Taehyung berubah hanya karena Bae Joohyun, seorang gadis pemilik butik kecil di pinggiran Itaewon.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang