(S1) 45;; Sungai Han

1.8K 315 106
                                    

"Selamat pagi, Sajangnim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Sajangnim."

"Selamat pagi, Sajangnim."

"Selamat pagi, Sajangnim."

Para pegawai yang berlalung-lalang di hotel itu menyapa dan membungkuk sopan saat berpapasan langsung dengan Taehyung yang baru saja memasuki hotelnya. Tak lupa Taehyung juga membalas hanya dengan senyuman tipis lalu segera ke ruang kerja. Seperti biasa lelaki itu juga membawa kopi sambil memandangi luar jendela besar favoritnya memperhatikan gedung-gedung pencakar langit yang rata-rata dipimpin olehnya, meskipun sebenarnya masih perlu atas persetujuan dari sang Bibi--Presdir Jeon.

 Seperti biasa lelaki itu juga membawa kopi sambil memandangi luar jendela besar favoritnya memperhatikan gedung-gedung pencakar langit yang rata-rata dipimpin olehnya, meskipun sebenarnya masih perlu atas persetujuan dari sang Bibi--Presdir Jeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, benar-benar spot yang sangat di sukai oleh Taehyung di pagi hari membuat suasana hatinya menjadi baik. Namun, lelaki itu menyadari bahwa sekretarisnya, Park Jimin belum datang. Akhirnya, Taehyung pun menelepon sahabatnya itu yang langsung di jawab pada dering ketiga dengan suara serak khas bangun tidur.

"Eo, Taehyung-a?"

"Ppali wa (cepat datang)." ujar Taehyung tanpa basa-basi, "Kau harus bekerja. Kalau tidak datang dalam waktu 20 menit, aku akan menaikkan harga sewa apartemenmu!"

"Yaaa! Kau kejam sekali! Ak!" Jimin terdengar merintih kesakitan buat Taehyung menghela nafas, "Kau bahkan tidak tau betapa sulitnya aku dan Joohyun untuk membawamu dan Seulgi."

"Hah? Memangnya apa yang aku dan Seul... HEOL! ASTAGA!" Kini, Jimin malah memekik di telepon dan Taehyung langsung mematikan sambungan telepon begitu saja disertai senyuman tipis dengan sepasang hazel menyapu pemandangan dihadapannya sambil meneguk kopi.

Di apartemen Conrad, Jimin syok. Dirinya menyadari telah berada di apartemen itu lagi, padahal seingatnya dia berada di hotel Conrad untuk menginap di sana selama beberapa hari karena bertengkar dengan Seulgi, tapi kenapa sekarang ada di sana lagi? Bahkan ada sang kekasih yang tertidur di sampingnya.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang