DISEWAKAN.
Tulisan itu tercetak besar dan sangat jelas di depan pintu gedung Irene Boutique yang tutup membuat seorang lelaki celingukkan di depan sana. Memperhatikan sekitar berharap bahwa ada orang yang bisa ditanyakan mengenai butik tersebut yang tiba-tiba tutup lalu memilih menuju cafe di dekat gedung tersebut.
"Cogiyo..." lelaki itu langsung mememberikan kartu namanya pada pegawai cafe.
"Ya? Bisa saya bantu?" tanya pegawai cafe tersebut setelah menerima dan membaca kartu nama di tangannya lalu memandangi Jimin yang tersenyum hingga mata sipitnya hampir menghilang.
"Aku ingin bertanya mengenai butik di sana," ujar Jimin menunjuk gedung yang ada di ujung jalan.
"Ah, butik Irene?" ujar pegawai cafe yang di jawab anggukkan oleh Jimin, "Hari ini sepertinya tutup." ujarnya memberitahu.
"Kalau boleh tau kenapa, ya?" tanya Jimin yang merasa tidak enak, berujar lagi, "Ah, aku juga pesan satu latte."
Pegawai cafe tersenyum dan membuatkan pesanan Jimin sambil berujar, "Aku tidak tau, tapi pagi-pagi sekali saat ingin membuka cafe, aku melihat ada keributan di sana."
Jimin tidak meneruskan mencari tau lagi saat pegawai tersebut memberikan latte pada lelaki itu yang segera membayar dengan cash, "Terima kasih, kembaliannya ambil saja." Lalu, keluar dari cafe tersebut untuk masuk ke dalam mobil. Memikirkan apa yang harus dia katakan nanti pada Taehyung kalau tidak menemukan keberadaan gadis itu? Meski Jimin juga terus bertanya-tanya sebenarnya hubungan apa yang dimiliki Taehyung dengan pemilik butik tersebut? Padahal, baru dua hari lalu mereka tidak sengaja bertemu. Apalagi pertama kalinya mereka membeli pakaian di butik tersebut karena terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...