"Presdir, saya sudah mengurus para wartawan tentang berita Kim Taehyung Sajangnim." ujar Cheolmin selaku sekretaris Bibi.
"Presdir..." panggil Cheolmin saat menoleh ke kursi belakang tampak atasannya tidak mendengarkan, "Presdir..."
Barulah Bibi tersadar dari lamunannya dan menoleh ke depan, "Ne, kerja bagus."
Mobil yang melaju baru saja keluar dari wilayah Busan menuju Seoul. Hari itu, Bibi memutuskan kembali dan berencana menjelaskan kesalahpahaman yang ditutupinya lima tahun lalu. Tapi, sebelum itu, Bibi ingin meluruskan berita tentang keponakannya yang saat ini sedang dibicarakan oleh media-media Korea sebab Bibi tidak ingin nama baik Taehyung tercoreng jika publik mengetahui bahwa Jungkook--anak kandung Bibi pernah menikah dengan Jennie yang saat ini dianggap sebagai istri sah Taehyung. Bibi tampak melamun lagi, memandangi pohon-pohon yang berguguran di sepanjang jalan bersamaan ponsel sekretaris yang duduk di depan samping supir berdering. Cheolmin menoleh ke belakang, "Presdir, Kim Taehyung Sajangnim menelepon saya."
"Jangan di jawab," perintah Bibi. Cheolmin menurut dan mematikan telepon itu secara sepihak lalu tak lama ponsel Bibi-lah yang berdering. Terdapat nama 'Keponakan ku' di layar. Lagi, telepon itu dimatikan secara sepihak dan Bibi langsung menonaktifkan ponselnya.
Taehyung tampaknya tak menyerah karena berikutnya mengirim pesan yang dikirimkan pada sekretaris Bibi yang segera di baca mengabarkan bahwa Jungkook di rawat di rumah sakit. Cheolmin menoleh ke belakang, bicara pada Bibi yang masih memandangi ke luar jendela. Tapi, sebelum Cheolmin berujar, Bibi sudah memberikan perintah lain, "Jangan bicara apapun. Saat ini, aku sedang tidak ingin mendengar apa-apa."
Akhirnya, Cheolmin sebagai sekretaris yang sebelumnya pernah menjadi sekretaris mendiang suami Bibi pun menurut dan mengurungkan niat tentang kabar Jungkook sedang sakit sebab tampaknya Bibi sedang banyak pikiran. Selama perjalanan, mobil itu pun menjadi hening sampai mendadak terlintas pikiran Bibi mengenai Joohyun yang sudah diketahuinya saat ini berada di Seoul.
Bibi pun berujar, "Kita ke Itaewon dulu."
"Ne, Presdir." jawab sang supir yang langsung memutar balik arah menuju Itaewon. Tak lama kemudian, mobil itu berhenti di depan bangunan rumah sederhana berlantai dua berpagar hitam. Bibi tampaknya sudah mengetahui alamat Joohyun. Lalu, Bibi turun bersama sekretarisnya yang setia mengikuti di belakang membuka gerbang itu. Bibi melangkah masuk melewati jalan setapak pekarangan depan rumah yang ditanami beragam tumbuhan. Sekretarisnya memencet bel pintu lalu terdengar suara Joohyun dari dalam rumah.
"Appa, kau sudah datang?" teriak Joohyun yang baru saja menuruni tangga dan buru-buru membuka pintu membuat tubuhnya membeku sebentar. Mengira bahwa Ayahnya yang akan pulang ke rumah setelah menginap di rumah Bibi selama satu minggu lebih itu pun malah dikejutkan dengan kedatangan Presdir Jeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...