"Ingat kata dokter Cha, kau tidak boleh banyak pikiran apalagi bekerja hingga lembur. Saat awal hamil sangat berat, kau harus mual dan muntah, maka untuk itu..." ucapan Taehyung berhenti karena Joohyun yang memotongnya, "...minum air putih, minum obat, kalau tidak masuk juga, minum susu untuk menambah energi dan nutrisi."
Taehyung menyipitkan sedikit matanya, "Hmm, sepertinya ada yang kurang?"
"Ah, kalau ada apa-apa, aku harus segera meneleponmu." Joohyun melanjutkan lagi, "Dan harus mengabarimu setiap jam sedang melakukan apa dan selesai melakukan apa."
Taehyung yang sedang menyetir sedikit mengalihkan atensi untuk mengelus pucuk kepala Joohyun, "Bagus, anak pintar."
Joohyun terkekeh karena sudah ketiga kalinya harus mengulang dengan kalimat yang sama selama perjalanan menuju butik. Taehyung juga selalu mengingatkan hal itu secara berulang kali dan Joohyun paham betul bahwa lelaki itu sangat mengkhawatirkannya bahkan tadi pagi saat Joohyun bilang ingin bekerja, Taehyung malah merengek dan membujuknya untuk tetap di mansion. Tapi, Joohyun menolak karena hey... Ini sudah tiga hari mereka sama-sama bolos bekerja dan banyak menghabiskan waktu di mansion dengan malas-malasan--walau sebenarnya kebanyakkan malah uwu-uwu. Yah, apapun itu, Joohyun tidak ingin Taehyung sampai mengabaikan pekerjaannya yang pasti akan lebih sibuk dan melelahkan kalau semakin ditunda.
Pada akhirnya, Taehyung menuruti Joohyun meski harus menasihati berulang kali. Lelaki itu juga sampai membawakan bekal untuknya berisi sayuran dan buah-buahan sesuai informasi yang diberitahukan oleh dokter Cha.
"Kalau lelah kau harus beristirahat, jangan memaksakan diri. Kau juga harus mengisi perut walau tidak nafsu makan. Setidaknya makan buah-buahan dan sayuran yang sudah ku siapkan. Ah, minum obat..." lagi, Joohyun menghentikkan ucapan Taehyung, "Sayang, kau sudah bilang itu beberapa kali di mansion tadi. Aku akan mendengarkan perkataanmu. Jangan khawatir."
Kala mobil berhenti di depan butik, Taehyung malah menghela nafas dan menoleh pada Joohyun, "Joohyun-a, tidak bisakah kau tetap di sisiku saja? Aku bisa menjagamu setiap saat. Kalau kau bekerja di butik dan aku di hotel, aku tidak tau apa yang kau lakukan dan semakin membuatku khawatir."
Joohyun tersenyum dan menggenggam tangan Taehyung erat, "Sayang, aku sudah bilang jangan khawatir. Aku janji akan mendengarkan semua perkataanmu dan menghubungi setiap jam, ah ani, bahkan akan ku hubungi setiap menit. Aku baik-baik saja. Lagipula di butik pasti para pegawai juga menjagaku."
Taehyung malah cemberut dengan bibir bagian bawah sedikit dimajukkan, "Tapi, Joohyun-a..."
"Taehyung-a..." Joohyun mencoba membujuk Taehyung lagi yang akhirnya mengangguk, "Araesseo, araesseo." Lantas memajukan diri untuk mencium kening Joohyun dan mengelus lembut kepala gadis itu, "Jangan lupa untuk mengabariku, arachi?"
Joohyun tersenyum sambil menganggukkan kepala lalu keluar dari mobil setelah mengambil kotak bekal dari jok belakang. Mengira Taehyung akan pergi menuju hotel, ternyata lelaki itu malah ikut turun membuat Joohyun bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...