[S2] 76;; Keadaan Kekasihku

1.3K 236 27
                                    

Amplop dengan tulisan 'Surat Pengunduran Diri' itu di pegang erat oleh gadis berambut pirang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amplop dengan tulisan 'Surat Pengunduran Diri' itu di pegang erat oleh gadis berambut pirang. Dirinya tampak sedang menimbang-nimbang untuk keputusannya itu; apakah harus berhenti bekerja di butik atau melanjutkan pekerjaan yang sudah dua tahun dijalaninya? Entahlah. Yeri sedang memikirkannya. Keputusan untuk berhenti bekerja juga bukan karena bos yang sudah seperti kakaknya itu jahat ataupun kasar padanya sebagai pegawai apalagi karena gajinya yang kecil. Tidak, bukan itu. Malah Joohyun sebagai bos sangat baik pada pegawainya. Memberikan gaji yang lumayan, sering mentraktir makan siang, memberikan hadiah setiap pegawai yang berulang tahun bahkan membuatkan pakaian khusus untuk para pegawai hampir setiap bulan sebagai bonus.

Yah, sejujurnya bekerja di butik Irene sangat mencukupi biaya hidup untuk Yeri beserta neneknya. Joohyun juga tidak segan memberikan gaji lebih untuk pengobatan nenek Yeri yang memiliki riwayat penyakit jantung. Tapi sayangnya, bukan itu yang menjadi keinginan Yeri. Gadis yang masih menginjak usia awal 20-an saat ini begitu menggebu untuk mencari pengalaman dan pekerjaan yang berbeda. Rasanya Yeri ingin mencoba sesuatu yang baru sekaligus mencari suatu hal yang bisa dijadikan kemampuan dan bakatnya. Tentu disisi lain, mencari pekerjaan dan gaji yang lumayan untuk biaya tabungan kuliahnya kelak. Lagipula Yeri tidak ingin banyak berhutang budi pada Joohyun yang selalu membantu sejak dirinya masih SMA.

"Oh, Ahjussi! Ahjussi! Berhenti, Ahjussi!" Yeri berteriak dan buru-buru memencet tombol merah di samping kursinya lalu tak berapa lama bus pun berhenti di halte Hanlim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Ahjussi! Ahjussi! Berhenti, Ahjussi!" Yeri berteriak dan buru-buru memencet tombol merah di samping kursinya lalu tak berapa lama bus pun berhenti di halte Hanlim. Lantas Yeri segera membayar dan turun dari bus dengan helaan nafas lega. Hampir saja dirinya melewati halte perhentiannya.

Gadis itu pun berjalan lagi setelah memasukkan amplop surat pengunduran dirinya ke dalam tas lalu menuju rumah sakit Hanlim yang tak jauh dari halte. Memasuki lift dan memencet tombol ke lantai lima di mana kamar rawat Joohyun berada. Tak lama kemudian, pintu lift terbuka dan Yeri melangkah melewati lorong rumah sakit yang sepi. Kebetulan juga dirinya melihat Ayah Joohyun baru saja keluar dari kamar anaknya.

Yeri pun setengah berlari untuk mendekat dan langsung menyapa dengan ceria, "Annyeong haseo, Abeonim."

"Oh, Yeri-ya! Kau datang sendirian?" tanya sang Ayah.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang