Butik milik Joohyun sepi. Terdapat tanda tulisan 'Close' di pintu kaca.
Taehyung yang berdiri di depan gedung itu mengintip dari jendela kaca. Melihat ke dalam yang sudah gelap walau ruang kerja gadis itu masih menyala terang. Lelaki itu tampak ragu untuk menggedor atau pun memanggil saat berpikiran mungkin saja butik itu sudah tutup meski masih ada mobil milik gadis itu terparkir di sana.
Mengambil langkah berbalik hendak masuk ke mobilnya lagi, Taehyung memandangi benda persegi yang berhenti di kontak Joohyun. Sekali lagi, lelaki itu ragu walau hanya untuk menelepon bertanya di mana gadis itu.
Saat itulah, kebetulan pintu butik terbuka.
Joohyun keluar dari sana setelah mengecek bahan di ruang kerjanya. Rasanya lelah sekali seharian bekerja apalagi hari itu sedang ramainya pengunjung untuk membeli ataupun memesan pakaian. Bayang-bayang pulang ke rumah untuk berendam air hangat pun terus bermunculan walau akhirnya bayangan itu runtuh saat sosok lelaki berbalik membuat Joohyun berhenti melangkah menuju mobil yang terparkir di samping gedung.
Obsidian mereka bertemu. Keduanya sama-sama tertegun. Berpikiran sudah lama mereka tidak saling bertemu sejak kejadian di acara hotel waktu itu.
Saat Joohyun memeluk Taehyung dihadapan banyak orang dan mengaku sebagai istri lelaki itu.
Lantas Taehyung melangkah mendekat membuat Joohyun malah mundur ke belakang dengan bilang, "Yaaa mau apa kau ke sini, hah? Kau ingin menuntutku dan membawaku ke gedung peradilan sekarang, hah?"
Gadis itu terlihat ketakutan dengan meracau tidak jelas. Berbeda dengan Taehyung yang tampak tenang dan malah memandangi wajah Joohyun dengan sepasang hazelnya yang teduh.
"Aku sudah mempersiapkan pengacara!" Joohyun masih ketakutan, mengira bahwa Taehyung akan membawanya pergi ke gedung peradilan untuk digugat malam itu juga, "Kalau mau tuntut aku, silakan tuntut aku. Tapi, izinkan aku dulu untuk salam perpisahan dengan Appa."
Baru saja Joohyun hendak kabur, dengan cekatan Taehyung menarik lengan gadis itu. Sebelum Joohyun kembali menghebohkan malam di kawasan Itaewon yang sepi, Taehyung pun berujar, "Ada hal penting yang harus ku bicarakan."
HAH? HAL PENTING?
Joohyun membulatkan mata. Otaknya langsung dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan, 'apa dia batal menuntutku?', 'apa dia ingin meminta kerugian?', 'apa dia jangan-jangan minta uang?'
Tunggu.
ASTAGA!!!
Gadis itu baru mengingatnya tentang uang 30 milyar won yang diberikan Taehyung sebagai pembayaran untuk membantunya menghentikan gosip di hotel. Tetapi, apa yang dilakukan Joohyun sebaliknya dan dia tau malah menambahkan masalah.
"Omo! Omo!" Joohyun kembali heboh karena pikirannya sendiri. Apalagi kini uangnya hanya tersisa sedikit. Keuntungan butik dipakai untuk membayar hutang pada Jungkook atas pembayaran penyewaan gedung. Lagipula uang 30 milyar won dari Taehyung, sekitar 20 milyarnya sudah digunakan untuk membayar kerugian fashion show dan 10 milyar wonnya masih ada di bank. Tapi tetap saja, Taehyung tentunya tidak akan mau menerima sisa uang itu. Lagian kesepakatan mereka waktu itu kalau Joohyun mengacaukan rencana, maka harus mengganti dua kali lipat uang Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
Fanfiction(END - Vrene) Sweet Night: "Wondering if you want me now." ... Kim Taehyung adalah pebisnis terkenal yang sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Karena suatu hal, tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis pekerja keras yang memiliki ambisi kuat se...