{S3} 84;; Kata-kata Menyakitkan Darimu

1.3K 219 117
                                    

"Ak!" Joohyun baru saja bangun dan langsung merintih kesakitan sambil memegangi perutnya yang terasa melilit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ak!" Joohyun baru saja bangun dan langsung merintih kesakitan sambil memegangi perutnya yang terasa melilit. Gadis itu terlihat sangat kesakitan. Wajah pucat, keringat yang sudah membanjiri kening, serta badan yang berguling-guling ke kanan dan ke kiri di atas kasur karena bagaimana pun posisinya, perut Joohyun sangat sakit. Joohyun tidak bisa terus-terusan dalam posisi seperti itu. Berusaha keras dirinya untuk bangun, tapi perutnya tetap tidak bisa diajak kerja sama bersamaan ponselnya berdering. Sialnya, Joohyun tidak bisa menjawab panggilan karena ponsel itu berada di meja belajar yang jauh dari posisinya.

Joohyun tidak ingin terlihat lemah, maka berusaha sekuat tenaga dirinya mencoba bangun lalu turun dari ranjang untuk mengambil ponsel. Tapi, baru beberapa langkah, Joohyun malah terjatuh di lantai. Kali ini, kakinya pun ikut sakit. Walaupun begitu, Joohyun tidak menyerah. Tangannya direntangkan dan meraba-raba atas meja sampai berhasil menggenggam benda persegi miliknya. Joohyun menghela nafas saat melihat panggilan tak terjawab dari sang Ayah. Ingin menelepon kembali, tapi Joohyun urungkan karena tidak ingin membuat Ayah khawatir. Gadis itu pun mulai mencari nomor kontak lain yang bisa dihubungi sampai berhenti di dua nomor yang berbeda ada di kontaknya.

'JEON JUNGKOOK'

'KIM TAEHYUNG'

Joohyun yang menahan kesakitan sambil memegangi perutnya sedang berpikir pada dua nomor itu. Tapi kembali lagi, Joohyun tidak bisa tiba-tiba menghubungi dan merepotkan Jungkook mengingat telah menolak kehadiran lelaki itu disisinya tiga bulan lalu, apalagi untuk menghubungi Taehyung yang sudah lama Joohyun putuskan untuk tidak berhubungan lagi. Jika dipikirkan, Joohyun baru tersadar tidak ada orang lain yang bisa diandalkan dan terlalu bergantung pada dua orang itu. Joohyun pun menyerah dan benar-benar merintih kesakitan hingga berteriak tertahan saat rasa sakit diperutnya semakin menjadi-jadi.

Kebetulan saat itu juga, ponselnya berdering. Jika itu Ayah, Joohyun tidak ingin menjawab. Tapi, saat melihat nama 'Kim Namjoon' di layar, Joohyun segera menjawabnya sambil meringis, "Yeo... Yeobosaeyo?"

"Joohyun-ssi, apa ingin aku antarkan ke Daegu? Karena aku juga ada..." Namjoon berhenti bicara saat mendengar suara rintihan Joohyun di seberang telepon, "...Joohyun-ssi, gwaenchanayo?"

"Namjoon-ssi, dowajuseyo (tolong aku)." ujar Joohyun lirih lalu sambungan telepon terputus begitu saja. Gadis itu meletakkan asal ponselnya di lantai dan kembali merintih kesakitan dengan harapan Namjoon datang untuk membantunya.

Tak lama kemudian, Namjoon benar-benar datang dengan cepat. Joohyun yang berusaha keras menahan sakit di kamar segera digendong oleh Namjoon untuk di bawa ke rumah sakit. Namjoon juga terlihat panik dan khawatir dengan kondisi Joohyun yang terus merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

Dokter pun segera memeriksa Joohyun yang berbaring di kasur ruang IGD. Saat dokter menekan perutnya bagian ulu hati, Joohyun meringis. Dokter pun bertanya pada Joohyun, "Apa kau terasa mual atau ingin muntah?"

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang