05 || INSECURE LOVE

1.8K 206 17
                                    

Bel pulang telah menggema lima belas menit yang lalu. Menggunakan baju seragam yang basah akibat keringat dengan sebuah tas yang di sampirkan di sebelah bahu, Kay berjalan tergesa-gesa menyusuri lorong yang mengarah ke kelasnya. Ah, tepatnya ke kelas Fay.

"WOY, KAY! KEMANA?" teriak Bian dari arah belakang bersama Rega.

Kay membalik badannya. "KE KELAS BENTAR," jawabnya berteriak, lalu melanjutkan jalannya.

"Ngapain tu anak ke kelas?" tanya Rega pada Bian.

"Tau, ada yang ketinggalan kali."

Rega mengernyit heran. "Perasaan udah gue masukin semua deh ke dalam tasnya," ujar Rega. Ya, Kay meminta tolong pada Rega untuk mengambil tasnya yang berada di dalam kelas, sementara ia dan Bian bergabung bersama anak kelas XII bermain bola sebelum pulang.

"Sempaknya kali, ketinggalan," ucap Bian sekenanya, lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rega.

Rega menggaruk kepalanya berpikir keras. "Perasaan seharian ini, gue nggak liat deh Kay lepas sempaknya."

***

Lain dengan Kay, sesampainya di depan kelas Fay, lelaki itu tanpa salam langsung saja masuk dan mengagetkan dua orang siswi yang masih berada di dalam kelas sembari mengenakan bedak dan pewarna bibir mereka.

"Kay ih! Ngagetin tau!" kesal gadis yang bernama Chika itu.

"Tau! Gue kira hantu!" celetuk Sona--temannya.

Kay mengembuskan nafas kasar. "Mana ada hantu ganteng kayak gue!"

Kedua orang itu mengangguk setuju. "Iya juga sih."

"Eh, si Fay mana?" tanya Kay tho the point.

"Udah pulang kali, dari tadi," jawab Chika sembari menepuk-nepuk sponds bedaknya.

"Sama siapa?" tanya Kay lagi.

"Ya mana gue tau!"

Sona yang menatap Kay penuh puja, sontak tersadar. "Ngapain lo nyariin si triplek?" tanyanya.

Kay memutar bola mata malas. "Nggak perlu tau!" ucapnya, dan langsung saja pergi dari sana, membuat Sona mencebik kesal.

Sesampainya di parkiran, Kay menghampiri Bian dan Rega yang memang sengaja menunggu Kay.

"Sempak lo ketemu, Kay?" tanya Rega polos. Bian yang mendengar itu sontak gelagapan.

"Sempak apaan anjir?!" tanya Kay.

"Tadi kata Bian, lo balik ke kelas karena sempak lo ketinggalan," jawab Rega lagi. Ah ya, Rega itu tipe orang yang bentar-bentar cepat tanggap, dan bentar-bentar lemot, saudara!

Bian menelan ludah kasar. "Gu-gue canda, elah! Dahlah gue pulang duluan."

"Gue juga deh." Rega dan Bian menaiki motor mereka dan berlalu meninggalkan Kay yang juga menghampiri motornya.

Kay menjalankan motornya hingga sampai di depan gerbang. Mata Kay menyipit di dari balik helmnya, melihat seorang gadis yang tengah duduk sendirian di halte bus. Kay menjalankan motornya menghampiri gadis itu.

"Kenapa belum pulang, Nai?" tanya Kay.

Naina Safirra, gadis pemilik senyum manis dan tatapan teduh dan mendapatkan julukan gadis tercantik di SMA Acacia dan merupakan teman sekelas Fay.

Gadis itu tersenyum manis. "Nunggu jemputan, Kay." jawabnya.

"Pulang bareng gue yuk," ajak Kay. Naina menggeleng cepat.

INSECURE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang