"BANGSAT LO!!"
Bugh
Kay datang, menarik kasar kerah seragam Kenan, lalu melayangkan bogeman tepat di sudut bibir Kenan. Kenan terhempas, punggungnya menghantam keras kursi taman.
"KENAN!" pekik Fay panik, membantu Kenan yang terhempas keras ke kursi taman seraya meringis memegang sudut bibirnya yang terlihat sedikit sobek.
"LO GILA?!" pekik Fay emosi, menatap Kay tajam.
Kay tidak menjawab, ia menatap Kenan penuh amarah dengan nafas yang memburu serta tangan yang mengepal kuat. Sama halnya dengan Kenan, Kay menatap Fay dengan mata memerah, meraih pergelangan tangan Fay, menariknya kasar dan membawa gadis itu pergi dari sana.
Fay memberontak. "Sky lo apa-apaan sih?! Lepasin gue!!" Kay sama sekali tidak mengindahkan permintaan Fay. Ia bahkan mencengkram erat pergelangan gadis itu dan menariknya semakin kasar. Lain halnya dengan Kenan yang hanya menatap nanar kepergian keduanya seraya meringis memegang sudut bibirnya yang terluka.
Kembali lagi dengan Kay dan Fay. Kay membawa Fay menaiki tangga menuju rooftop, bersyukurnya bel masuk sudah berbunyi, sehingga keduanya tidaklah menjadi pusat perhatian.
Sesampainya di rooftop, Kay menghempas kasar tangan Fay, membuat gadis itu terkejut bukan main. Jelas saja, baru kali ini Kay berbuat kasar padanya, bahkan Fay sendiri masih belum percaya jika orang yang ada di depannya ini adalah Sky--kekasihnya.
"Murahan!"
Deg
Lagi-lagi Fay di buat terkejut atas apa yang ucapkan pria di depannya itu.
"Ma-maksud lo apa?" tanya Fay, masih tidak percaya atas apa yang dirinya dengar.
"LO MURAHAN! LO PACARAN SAMA GUE TAPI SELINGKUH SAMA KENAN DI BELAKANG GUE!!" teriak Kay marah, tepat di depan wajah Fay.
Fay menggeleng cepat. "Ng-nggak, itu nggak bener, Sky."
"Nggak bener?" Kay tertawa remeh. "LO KIRA MATA GUE BUTA, HA?! GUE LIAT SENDIRI, FAY! LO SELINGKUH SAMA KENAN!!"
"S-Sky lo salah pah--"
"Apa?! Lo mau bilang kalo gue salah paham?" Kay mengangguk-nganggukkan kepalanya seraya merogoh saku celananya. "Oke, kalo emang yang gue liat barusan salah paham, tapi ini?! Gue salah paham juga, iya?!"
Mata Fay membelalak, melihat potongan video yang di perlihatkan Kay pada ponselnya. Sebuah video yang dimana menunjukkan Fay dan Kenan yang tengah berpelukan, bahkan di sana Kenan mengatakan jika dirinya menyayangi Fay, begitu pula dengan Fay yang membalas ucapan Kenan, hanya itu. Lagi-lagi Fay menggelengkan kepalanya. Tidak, video itu tidak di rekam sedari awal, hanya saja di potong pada saat mereka berpelukan saja. Fay sangat ingat hari itu, hari dimana Kay sakit dan Kenan yang menghampirinya, bahkan Kenan memutuskan untuk tidak mengharapkan cintanya lagi. Sedangkan Kay, hanya mendapat potongan video yang dimana seolah Kenan dan Fay adalah sepasang kekasih yang tengah saling mengungkapkan rasa sayangnya.
"Kenapa diam? Kaget?" Kay terkekeh seraya memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. "Gue nggak nyangka sama lo, hari itu gue sakit, nggak masuk sekolah, sedangkan lo malah mesra-mesraan di belakang gue sama cowok lain. Hebat!" Kay bertepuk tangan seolah memuji Fay.
Fay mendekat, mencoba meraih tangan Kay, namun langsung di tepis oleh pria itu.
Fay menatap Kay sendu. "Sekai, lo salah paham. Gue sama Kenan hari it--"
"Hari itu apa? Hari itu baru jadian?" Kay tertawa sinis. "Nggak habis pikir gue sama lo. Bisa-bisanya cemburu sama Naina tanpa bukti, bahkan lo sampai ngelabrak dia, sedangkan lo sendiri ada main di belakang gue sama cowok lain. Cih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE LOVE (END)
Teen Fiction[ YU DI FOLLOW DULU YUUU ] _AREA DI LARANG INSECURE!!!_ "Gue buruk banget ya?" lirihnya, bertanya ntah pada siapa. Fay tersadar, ia mengusap kasar air matanya. "Harus ya, semua cewek itu cantik? Harus ya, putih? Glowing? Nggak jerawatan? Body goals...