07 || INSECURE LOVE

1.6K 194 13
                                    

Di ruang keluarga, tepatnya di sofa yang tersedia di sana, Fay tengah duduk dengan kedua kaki yang berada di atas meja dengan sebuah camilan yang ada di pangkuannya. Sesekali tertawa sembari menyuapkan camilan ke mulutnya, bukan lagi mencomot satu-satu, melainkan menyuap, ingat, menyuap!

Dan Kevin, lelaki itu tengah bermain sabun di kamar mandi. Ah, jangan berpikiran buruk, main sabun maksudnya mandi! Kesempatan emas itu tidak di sia-siakan oleh Fay untuk menikmati camilan miliknya, sembari menonton siaran yang tidak jelas tayangannya. Sesekali gadis itu tertawa karena melihat iklan yang menurutnya lucu. Namun, tidak lama Fay melepas atensinya dari iklan yang ada di depannya.

Tok tok tok

"ADA BEL KENAPA NGETOK PINTU SIH!" teriak Fay kesal dari ruang keluarga, mendengar seseorang yang mengetuk keras pintu rumahnya.

"OH IYA MAAF, SAYA ULANG YA!" balas seseorang dari luar sana.

"OKE!" jawab Fay antusias.

Ning nong

Suara bel berbunyi membuat raut kesal Fay berubah seketika. "SIAPA?" tanya Fay mengeraskan suaranya, namun ia kembali ke aktifitas semula.

"MALING," jawab orang tersebut.

"OH MASUK AJA, PINTUNYA NGGAK DI KUNCI KOK!"

Tidak lama mengatakan itu, Fay mendengar suara pintu terbuka dan suara derap langkah yang semakin mendekat ke arahnya. Namun itu sama sekali tidak mengalihkan atensi Fay pada camilan dan tayangan televisi di depannya.

"Hallo, Neng." tiba-tiba saja seorang lelaki dengan suara cempreng menggunakan topeng khas perampok pada umumnya berdiri tidak jauh dari tempat Fay, membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Heh siapa lo?" tanya Fay masih dengan raut terkejut.

"Maling, kan?" jawab lelaki itu dengan santainya.

Mendengar jawaban lelaki itu, Fay mengangguk seraya ber oh ria.

"Neng, boleh tanya?"

Fay mengangguk. "Apa, Bang?"

"Itu jerawat atau kerikil sungai? Banyak amat."

Fay berdecak kesal, nggak di sekolah nggak di rumah, dirinya selalu terhinakan!

"Ya jerawatlah, Bang! Yakali kerikil sungai Fay pelihara di wajah!" geram Fay sembari mencebikkan bibirnya.

"Makanya, Neng, jangan kebanyakan makan kacang!" ujar lelaki itu setelah melirik beberapa camilan yang berada di atas meja.

"Emang kalo makan kacang bisa jerawatan ya, Bang?" tanya Fay sembari melirik tiga bungkus kacang yang sudah ia habiskan.

"Iya, Neng!" jawab lelaki itu dengan suara cemprengnya.

Fay terdiam sejenak memikirkan ucapan lelaki itu, namun tidak lama ia menyadari sesuatu. "Loh, Bang, kapan malingnya kalo ngobrol terus?!"

"Eh iya yah." lelaki itu tersenyum kikuk di balik topengnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah sana gih!"

Lelaki itu berjalan menaiki tangga dengan santainya. "Goblok banget sih jadi pengen cekek! Untung yang maling gue, bukan orang lain!" ujar lelaki itu dengan suara berat yang terdengar sangat seksi.

Fay yang kembali asik dengan kegiatannya kembali menyadari sesuatu, namun ia sendiri tidak tahu apa itu. Tidak lama, maling tersebut kembali dengan tangan kosong membuat Fay mengerutkan kening.

"Neng boleh pinjem hpnya nggak?"

Tanpa ragu Fay memberikan ponselnya. "Nih, Bang."

Lelaki itu mengotak-atik sebentar ponsel Fay lalu mengembalikannya pada gadis itu.

INSECURE LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang