"Saya orang tua kandungmu, Fay."
Deg
Fay membeku di tempat, begitupun dengan Kevin. Lain halnya dengan Disha dan juga Kay yang menatap wanita itu dengan kening mengerut..
Wanita dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipi, menatap Disha dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Disha Putri Santoso."
Mata Disha melebar sempurna dengan tubuh yang membeku di tempat.
"18 tahun yang lalu, saya telah melakukan kesalahan yang fatal. Dimana saya dengan teganya membuang anak saya sendiri." wanita itu menatap Fay sendu. Fay mendekat, memegang erat tangan Disha.
"F-Fay, ba-yi itu adalah Fay. Kamu a-anak saya, Fay." wanita itu hendak mendekat, Fay reflek mundur, di ikuti oleh Disha.
"Siapa kamu! Jangan mengaku-ngaku!"
"Di-Disha, tolong, percaya sama saya."
"Apa buktinya kalau Fay ini anakmu?!"
"Ini." wanita itu memperlihatkan selembar foto. Kevin yang sedari tadi hanya terdiam, maju, mengambil foto tersebut dari wanita itu.
Mata Kevin membelalak dengan dada yang berdegub kencang. Dapat Kevin lihat jelas, di foto tersebut, terdapat gambar seorang wanita yang tengah terduduk di brankar rumah sakit dengan seorang bayi perempuan yang berada di pangkuannya. Terlihat jika wanita itu baru saja selesai melahirkan. Terlebih, wajah wanita itu terlihat tidak beda jauh dengan kondisi Fay, sebelum gadis itu mengenal apa itu perawatan wajah.
Disha penasaran, ia menarik foto itu dari genggaman Kevin. Sama halnya dengan Kevin, Disha terkejut bukan main.
"Sa-saya tidak percaya! Ini bisa aja fotomu bersama dengan anak kandungmu!" sangkal Disha. Tidak, ia tidak ingin melepaskan Fay untuk orang yang mengaku sebagai orang tuanya dengan bukti yang mengandalkan selembar foto.
"Disha, tolong percaya sama saya, Fay itu anak kandung saya. Saya mengaku salah, saya jahat, saya mohon, percaya sama saya, Disha." wanita itu mencoba menjelaskan agar Disha mau mempercayainya.
"Fay," panggil wanita itu seraya menangis. Fay juga sama dengannya, Fay menangis.
"D-Dokter Sia," panggil Fay lirih. Ya, wanita itu adalah dokter Sia. Tentu, kalian tidak lupa bukan, dengan wanita satu itu? Ah, saya rasa kalian lebih pandai menebak.
"Iya Nak, saya Ibu kandungmu," ujar Dokter Sia seraya terisak.
Fay terdiam di tempat, jika mengingat-ngingat, pertemuan pertamanya dengan dokter Sia cukup membuat ia penasaran dengan tingkah dokter cantik itu. Tidak hanya itu, Fay juga merasa ada yang berbeda, Fay merasa jika dirinya ... nyaman, kala dekat dengan wanita itu. Akan tetapi, jika dokter Sia adalah ibu kandungnya, kenapa wajahnya sama sekali tidak mirip?
"Ka-kamu percaya kan?"
"Nggak! Kamu itu pembohong!!" potong Disha cepat. Suasana kali ini terasa semakin mencekam.
"Dok, jangan mengada-ngada," celetuk Kevin.
Dokter Sia menggeleng cepat. "Saya tidak berbohong, saya berbicara fakta! Fay itu anak kandung saya!!"
"SIA!!"
Mereka semua sontak menoleh ke arah pintu, melihat siapa yang datang. Dokter Sia membeku di tempat, terutama ... Fay.
"Apa yang kamu lakukan di sini, Sia?!"
Dokter Sia mendekat, menatap sang suami dengan ait mata yang mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE LOVE (END)
Teen Fiction[ YU DI FOLLOW DULU YUUU ] _AREA DI LARANG INSECURE!!!_ "Gue buruk banget ya?" lirihnya, bertanya ntah pada siapa. Fay tersadar, ia mengusap kasar air matanya. "Harus ya, semua cewek itu cantik? Harus ya, putih? Glowing? Nggak jerawatan? Body goals...