Makan malam kali ini terasa berbeda dari sebelumnya. Ya, Disha mengundang Rama untuk makan malam, sekaligus berniat ingin mengenal dekat Fay dan juga Kevin. Berbicara soal Disha dan Rama, hubungan keduanya semakin membaik, bahkan mereka akan berencana meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan. Akan tetapi, itu baru rencana, walaupun mereka sudah mengenal satu sama lain sejak lama, tetap saja mereka harus mengenal keluarga mereka masing-masing, terlebih Rama yang akan mengenal Fay dan juga Kevin lebih jauh lagi.
Suasana kali ini terasa hangat dan penuh tawa. Terlihat dari mereka yang sesekali berbincang asik, bahkan Fay dan Kevin terlihat sangat menerima keberadaan Rama. Sontak itu membuat rasa bahagia Disha tidak terbendung. Sama halnya dengan Fay, gadis itu sangat bahagia melihat wanita yang sangat ia cintai tengah berbahagia seperti malam ini.
Fay menatap Disha yang tengah berbincang sesekali tertawa dengan Rama. Tanpa sadar, Fay menarik lengkungan tipis di bibirnya membentuk senyum. Jujur, baru kali ini Fay melihat Disha sangat bahagia.
"Fay senang liat Buna bahagia, Fay berdoa sama Tuhan agar Buna senantiasa di beri kebahagian di hidup Buna. Fay sayang Buna." Fay berujar dalam hati seraya tersenyum.
Lama Fay memandang Disha dengan senyum mengembang. Sebelum akhirnya senyum itu luntur seketika kala Fay mengingat kejadian yang menimpanya hari ini. Kejadian tadi pagi yang dimana ia melihat kekasihnya sendiri lebih memilih gadis lain di banding dirinya. Kejadian dimana ia mendengar pembicaraan Lisana di UKS, serta dimana Fay bertemu dengan Kay yang tengah berduaan di cafe.
Fay menatap sendu ke depan sana seraya memainkan sendok di tangannya. Jika di pikir-pikir, sudah terlalu banyak dirinya mendapat masalah, yang dimana ia sendiri tidak tahu dimana akar masalah tersebut, dan bagaimana bisa dirinya yang menjadi korban, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa-apa. Fay bahkan sempat berpikir, apa salahnya? Apa dosanya sehingga ia mendapatkan semua ini? Sungguh, Fay sudah tidak sanggup, ingin rasanya ia menghilang saja dari bumi ini.
Tatapan sendu Fay mengarah ke Disha yang tengah berbahagia. Fay tersenyum tipis, seolah kembali mendapat kekuatan yang di salurkan melalui senyum manis wanita itu. Fay menggenggam erat tangkai sendok di genggamannya.
"Nggak, gue nggak boleh lemah, gue harus kuat!" ucapnya dalam hati, meyakinkan dirinya jika ia mampu menghadapi masalahnya bahkan menghadapi orang-orang yang membully dan meremehkannya.
"Gue boleh aja cinta sama dia, tapi gue nggak boleh bodoh, gue harus bisa!" ujarnya lagi membatin, meyakinkan diri sendiri. Tidak, Fay tidak boleh bersedih, sedangkan Disha tengah berbahagia. Sudah cukup Disha dan juga Kevin yang membuat ia bahagia, Fay tidak membutuhkan orang lain lagi!
***
Jika di kediaman Disha tengah di selimuti kebahagiaan serta kehangatan, maka berbeda lagi di kediaman Nuraga, lebih tepatnya di kamar Kay. Sangat terlihat dari keadaan pria itu yang sangat kacau, bahkan bukan hanya dirinya saja, seisi ruangan bernuansa hitam abu itu juga terlihat kacau.
"ARRGGHH!!" Kay mengacak rambutnya frustasi. Bahkan ia tidak segan-segan menghancurkan semua barang yang ada di dekatnya.
Sementara di luar sana, Shena dan juga Debay tengah berusaha membujuk Kay agar mau membuka pintu kamarnya. Debay sampai menangis karena takut. Shena juga sudah berulang kali meminta agar Rehan--suaminya cepat pulang, untuk melihat keadaan putra sulung mereka. Shena takut, takut jika Kay akan berbuat nekad hanya karena seorang gadis. Sungguh sangat tidak lucu bukan, jika anaknya itu bunuh diri karena cinta?
"Pasti Fay udah salah paham sama gue," gumam Kay, seraya duduk di tepi ranjangnya dengan kepala tertunduk.
Kay mengangkat kepalanya sambil menggelengkan cepat. "Nggak, gue harus jelasin sama Fay, gue nggak mau kehilangan dia, gue nggak mau putus, gue sayang banget sama Fay!" racaunya lagi dengan wajah memerah serta mata yang memanas menahan tangis. Benar memang, sudah berapa kali di ingatkan jika Kay sangat mencintai Fay! Kay sangat menyayangi gadis itu! Terserah mau kalian katakan Kay bodoh atau semacamnya. Kay tidak peduli!
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE LOVE (END)
Teen Fiction[ YU DI FOLLOW DULU YUUU ] _AREA DI LARANG INSECURE!!!_ "Gue buruk banget ya?" lirihnya, bertanya ntah pada siapa. Fay tersadar, ia mengusap kasar air matanya. "Harus ya, semua cewek itu cantik? Harus ya, putih? Glowing? Nggak jerawatan? Body goals...