15

1.4K 268 9
                                    

JAM konseling akhirnya berakhir dengan satu siswa yang absen. Seperti biasa, sore itu dihabiskan dengan kegiatan bebas.

Chaeyeon kembali bereksperimen dengan bahan-bahan di dapur, kali ini ia ingin mencoba kudapan sederhana untuk Eunha.

Jiho berlatih balet di ruang tari sampai berkeringat hebat, seolah ia tengah berlatih untuk perlombaan.

Rose yang sudah segar, membaca buku ke -26nya di perpustakaan dengan serius seperti orang yang akan ujian.

Mingyu pergi ke gudang untuk membantu Bu Lee yang langsung menyambutnya hangat.

Jaehyun di kamarnya, memandang lukisan angsa dengan tangan bersedekap dan tatapan serius.

Eunwoo dan June di bawah pohon tempat mereka biasa beristirahat, membicarakan hal yang serius.

Mina mengunci pintu kamarnya, berjalan menuju tangga sambil memegang tali tas selempangnya. Ia hendak menjenguk Eunha.

Kriek ...

Mina membuka pintu UKS pelan, melihat dua tirai merah yang memisahkan kamar laki-laki dan perempuan. Pembedanya hanya papan nama di atas pintunya, Aphrodite dan Zeus.

Srekk!

Mina menyingkap tirai dan melihat Eunha yang masih terbaring dengan mata terpejam. Selimut putih bermotif menutupi tubuhnya dari ujung kaki hingga leher.

"Lo ... Lagi mimpiin apa?" tanya Mina pelan, menatap wajah Eunha yang pucat dan tak berenergi, tak seperti yang biasa ia lihat.

"Gue sama Jungkook mau nyelidiki mayat kemarin, lo baik-baik ya di sini. Jangan percaya siapapun, percaya sama diri lo sendiri, oke?" pesan Mina, memandang wajah Eunha dalam hening selama beberapa saat, kemudian tersenyum.

Ia mengangkat sedikit bantal Eunha, menyelipkan sesuatu.

"Yauda ya, gue pergi. Bye," pamit Mina, berjalan mundur lalu membalikkan diri dan keluar dari kamar itu.

Mina menghela napas saat menutup pintu kamar UKS. Ia mencengkram gagang pintu dengan alis bertaut, wajah yang berusaha menahan amarah.

"Lo ngapain?"

Mina terkejut, menoleh ke sebelah kanannya. Dilihatnya Jungkook berdiri di sana, ia juga membawa tas selempang kecil berwarna hitam.

Mina melepaskan cengkeramannya dan berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"A-ayo."

Mina berjalan ke arah Jungkook yang berdiri menyandar pada dinding.

Dia lagi mikirin banyak hal, berat badannya turun, rambutnya lebih rapi, lily—hah? Parfum? Sejak kapan Jeon Jungkook pakai parfum?

Mina berhenti di depan pemuda yang tampak tak punya semangat hidup itu.

"Lo nga—"

"WOI!"

Mina langsung menutup mulutnya begitu suara keras seseorang membelah ucapannya. Jungkook memiringkan kepalanya, dan Mina membalikkan tubuhnya untuk melihat orang itu.

Mingyu, berdiri tegap dengan tangan bersedekap dan berwajah serius seperti seorang ayah yang melihat putrinya berduaan dengan cowok.

Oh, dia mengenakan celemek berwarna pink yang merusak kesan seriusnya.

"Kenapa lo pakai itu?" tanya Jungkook mengernyit sedikit jijik.

Mingyu membalas keras, "jawab dulu pertanyaan gue! Lo sama Mina mau kemana?!"

WHITE APRIL • 97line Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang