JUNG CHAEYEON
SIREN OF THE SEAS
2018
"HANYA sepuluh menit, setelah itu kembali ke restoran," ucap wanita dengan maskara yang semakin membuat tatapannya tajam.Chaeyeon dengan wajah lugunya hanya mengangguk-angguk, membiarkan wanita itu pergi dalam diam. Wanita itu berjalan tegap dan rapi ke dalam kapal, sementara angin sore lautan membelai pipi Chaeyeon yang hangat.
Chaeyeon memandang pemandangan di hadapannya. Matahari seperti bohlam oranye yang hampir ditenggelamkan lautan biru tua yang berarak-arak, sementara itu semburat oranye dan kuningnya membentuk gradasi yang indah bersama warna biru yang menipis.
Orang-orang lainnya juga tampak menikmati pemandangan menjelang senja itu dengan minuman di tangan.
“Rasanya kayak ending film yang romantis,” gumam Chaeyeon yang tanpa sadar tersenyum.
"Wah, cantik ya!"
Chaeyeon menoleh ke asal suara, tepatnya ke arah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak perempuan yang memunggunginya.
"Coba kalian minta permohonan," kata si ibu.
"Ah, ibu, itu kan kalau bintang jatuh," keluh si anak tertua—yang paling tinggi.
"Nggak masuk akal," komentar adiknya.
Menjijikkan, batin Chaeyeon datar, lalu berjalan ke daerah lain sambil menggenggam ponsel pink itu.
Saat itu rasanya Chaeyeon ingin melupakan kegelisahan permainan ini dan mencari ketenangan sejenak. Chaeyeon berjalan ke area yang lain.
“Nah, di situ keknya bagus, kok malah sepi?” kata Chaeyeon sumringah, berjalan ke dek terdepan kapal yang hanya ditempati beberapa kursi dan meja. Pemandangannya memang tak sebagus di tempat tadi, tapi setidaknya sepi untuk menjernihkan pikiran.
“Sugar, yes please, won’t you come and put it down on me?” senandung Chaeyeon pelan untuk membuat dirinya lebih tenang.
Gue bakal lulus! Pekiknya dalam hati, kali ini lebih yakin dari sebelum-sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Misterio / SuspensoSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021