ANAK PEREMPUAN ITU berlari tergesa-gesa menyusuri lorong, deru napasnya diiringi dengan ringisan kecil.
"Jangan main-main dengan angsa itu," wanita berlipstik merah tersenyum di bawah pohon kelapa.
Lautan lepas, negeri tak berujung yang menampilkan sebutir objek.
Tiba-tiba suasana berubah gelap dan teriakan seorang gadis mencakar udara.
°°°
SENIN, 22 JUNI 2050
Kedua manik anak laki-laki itu terbuka. Matanya berbentuk bulat, tatapannya setenang langit dan semesterius lautan. Sinar mentari menghangatkan wajahnya, menghangatkan seluruh tubuhnya yang juga bersamaan merasakan kedinginan.
Nama gue Jungkook, 18 tahun, gumamnya dengan alis mengernyit. Ia langsung menarik kakinya yang basah oleh ombak dan terduduk, melihat ke sekeliling.
Di hadapannya, ada lautan lepas dengan matahari jingga setengah lingkar di ujung tengahnya. Anak-anak ombak bergulung memancarkan kilau keemasan. Burung-burung pantai bertebaran di langit berkapas tipis yang bergradasi jingga keunguan.
Di belakangnya, ada bukit bebatuan yang ditumbuhi pepohonan. Cukup tinggi dan dari tempatnya duduk seperti bongkahan kerang putih raksasa. Di area pantai, pohon-pohon kelapa menjulang tinggi.
Jungkook kembali menatap ke depan dan kini memperhatikan pakaiannya yang berupa kemeja dan celana panjang berwarna putih yang ditempeli butir-butir pasir putih.
Suasana ini menenangkan netranya tapi hatinya terus berdentum keras sejak matanya pertama kali menatap langit.
"Gue nggak ingat apa-apa," ucap Jungkook yang mulai panik. Dia ingat namanya, umurnya, dan wajahnya, tapi yang lain begitu samar termasuk pantai ini.
Saat dia akan berdiri, tiba-tiba sebuah teriakan mengejutkannya.
"Woi!"
Jungkook menoleh ke kanan, mendapati seorang anak laki-laki yang sepertinya sebaya dengannya. Kulitnya agak gelap jika dibandingkan dengannya dan tubuhnya tinggi, mungkin mencapai 180an senti.
Anak laki-laki itu menghela napas untuk menyeimbangkan pernapasannya. Matanya menatap Jungkook dengan alis bertaut. "Lo tahu apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya.
Jungkook menggeleng pelan, setengah memperhatikan pakaian anak itu yang sama dengannya, seragam. "Gue cuma ingat nama, umur, dan wajah gue."
"Sama," anak itu menghela napas lagi. "Aneh banget," gerutunya dengan meletakkan kedua tangan di pinggang dan menatap lautan.
Jungkook mengernyit, menatap punggung tangan anak itu yang sepertinya bekas luka.
"Um, nama lo siapa?" tanya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Misterio / SuspensoSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021