"JADI kalian bunuh diri karena berdosa ..." Eunha menatap pointer dengan tangan kanan berbalut kain lap yang ia angkat. Semua mata memandangnya. "Dosa macam apa yang udah kalian perbuat?"
Pointer bergerak.
M-E-N-G-A-B-D-I P-A-D-A I-B-L-I-S.
"Semua orang di hotel itu?" tanya Rose.
NO.
"Apa semua orang yang berhubungan sama iblis punya semacam ritual atau tugas tertentu di Amoret Hotel?" tanya Jiho.
YES.
"Di antara semua saksi, siapa yang bukan pengabdi iblis?" tanya Mingyu.
R-E-D L-A-D-Y.
Eunha mengerutkan alisnya, "terus ngapain dia di sini? Jelas bukan kebetulan kan?"
M-E-N-U-R-U-T-M-U K-E-N-A-P-A?
Eunha melirik teman-temannya.
Rose berkata dengan pelan, "Red Lady saudara kembar dari ibu si Aktor yang dibunuh. Dia tau pelakunya si Topeng Gorila. Walaupun dia bilang dia nggak suka sama saudarinya itu tetap aja mereka saudara, keliatannya dia nggak punya keluarga lagi, jadi pasti dia ke sini buat balas dendam!"
S-A-L-A-H.
Keempatnya tercekat, padahal alasan Rose cukup masuk akal.
Jiho terpikirkan sesuatu, mereka nyaris melupakan inti dari permainan ini adalah mengungkap kematian Aktor Adik.
Namun, saat ia hampir berbicara, pointer sudah bergerak.
S-E-K-A-R-A-N-G A-K-U Y-A-N-G B-E-R-T-A-N-Y-A.
P-E-R-T-A-N-Y-A-A-N T-E-R-A-K-H-I-R.
Ada sedikit rasa lega dalam hati mereka ketika membacanya.
A-P-A-K-A-H R-O-S-E M-E-N-Y-U-K-A-I J-A-E-H-Y-U-N?
Mereka sempat terkejut saat membacanya, terlebih Rose dan Jiho.
"Rose menyukai Jaehyun?" Eunha mengecek apakah ia tak salah baca.
Mingyu memandang mereka, "jelas nggak kan? Udah, langsung jawab aja, jangan sampe ada korban lagi."
Jiho yang awalnya sempat menatap Rose tajam kemudian mengangguk-angguk menanggapi Mingyu. "Bener, ayo kita selesaiin game ini."
Rose tersenyum, tetapi Eunha menyadari ada yang aneh.
"Rose, lo nggak suka Jaehyun kan?" Eunha menatap Rose dengan kedua bola matanya yang memantulkan api lilin.
Rose menoleh ke arah Jiho yang rupanya sudah menatapnya. "Haha, nggak mungkin lah gue ngekhianati sahabat gue sendiri!" Rose menepuk pundak Jiho, lalu memandang teman-temannya dengan tersenyum lebar. "Tenang guys, gue benar-benar nggak ada rasa lebih ke Jaehyun kok. Honestly kalau disuruh milih tipe gue lebih ke June, gue suka tantangan, hehe."
"Aw," Mingyu tak dapat menahan senyumnya karena baru kali ini melihat Rose menunjukkan ketertarikan pada cowok, sempat dia kira gadis itu belok.
Jiho tersenyum menatapnya, melihat Rose yang mulai menyeka air matanya sambil tersenyum. Namun, perlahan senyumannya itu larut dalam kesedihan yang terlihat di matanya.
Jiho akhirnya memeluk gadis itu yang semakin menangis terisak.
"Haha, bego banget ya gue? Bisa-bisanya suka yang begitu," ujar Rose di sela-sela tangisnya.
"Nggak papa, cinta itu buta," Jiho menepuk-nepuk punggungnya.
"Lo hebat banget Rose bisa nutupin semua itu," ujar Mingyu, membuat Rose yang matanya merah menoleh padanya. "Pasti sakit banget nahan tangis di depan semua orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Mistério / SuspenseSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021