THE SECRET STORY
- JUNG CHAEYEON -"TIAP kali aku liat dia ya, aku ngerasa dia bukan anakku!" ucap Ibu dengan nada kengerian.
Chaeyeon bersandar pada dinding di sebelah pintu itu.
"Jaga mulutmu, mau gimana pun dia itu anakmu juga!" - Ayah
"Kalau gitu bawa dia ke RSJ ... Aku tau kamu sayang banget sama dia karena itu satu-satunya peninggalan Sena, tapi caramu itu salah ... Kamu malah nyiksa dia dengan segala fantasi princess yang kamu ciptain!" - Ibu
Chaeyeon mengepalkan tangannya. Hampir saja ia menendang pintu kamar itu, tapi terlintas pantulannya di cermin dengan seragam sekolah, seragam seorang puteri.
"Ke RSJ? Anakku bukan orang gila, Yejin, dia cuma kurang kasih sayang dan butuh bimbingan. Dia bisa jadi seperti yang lain, bahkan lebih baik!" - Ayah
"Kasih sayang apanya ... Dia cuma anak gangguan mental—"
PLAK!
Jantung Chaeyeon berdegup kencang, rasanya hatinya seperti ditarik keluar dan kepalanya akan meledak. Ia berjalan mundur, lalu berjalan cepat menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Chaeyeon dengan hati-hati menutup pintu kamar. Kamarnya yang tamaram hanya diterangi oleh lampu belajarnya. Dengan wajah murka dan air mata yang bobol, Chaeyeon yang napasnya sesak mencari-cari sesuatu dari lacinya.
"Dasar, di mana sih?" gumamnya, setengah berbisik.
Akhirnya ditemukan benda itu, terselip di antara kamus bahasa Jerman. Sebuah cutter dengan gagang berwarna pink.
Dengan marah bercampur cemas, Chaeyeon membuka cutter itu dan mengarahkannya ke pergelangan tangannya.
Ia bahkan tak ingat berapa kali melakukan hal ini, tapi yang ia ingat ia terakhir melakukannya di kelas 9. Waktu itu ia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, itulah yang terakhir.
Bersamaan dengan itu, ponselnya bergetar dan layar menunjukkan profil Younghoon. Pemuda itu meneleponnya.
"Haisshh .." Chaeyeon mengacak-acak rambutnya.
Kemudian telinganya menangkap suara besi yang berdecit. Matanya menatap bulat seekor hamster yang tengah bermain. Hamster berwarna abu-abu yang kakinya sedikit cacat.
Cepat-cepat dibukanya kandang dan diapitnya hamster itu ke atas kasur. Tanpa jeda, Chaeyeon langsung menusuk-nusuknya hingga darahnya bercipratan di mana-mana, bahkan sedikit melukai tangannya.
Setelah satu menit mengabisi hamster itu, Chaeyeon melempar makhluk kecil itu ke tembok. Chaeyeon mendesah dengan napas tersengal-sengal, lalu perlahan wajah tegangnya itu digantikan rasa senang.
Chaeyeon menjilat darah di jarinya yang juga bercampur dengan darah hamster itu. "Ternyata ada yang lebih seru .."
Ponsel kembali bergetar. Chaeyeon yang tersenyum lebar cepat-cepat mengelap darah ke bajunya, mengelap wajahnya, lalu mengangkat panggilan Younghoon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Misterio / SuspensoSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021