CHA EUNWOO
SILVER VILLAGE, DEVON, INGGRIS, 1930
WANITA bernama Mrs. Julia itu tampak kacau seperti kehilangan setengah jiwanya ketika berjalan sehingga dibantu oleh seorang pelayan wanita berambut keriting. Matanya berkantung dan bengkak, masih mengenakan gaun tidur tapi rambutnya sudah tersisir rapi. Ia kemudian duduk. Benar kata pria kusir tadi, bahkan walau dalam keadaan setengah sadar itu dia masih terlihat cantik.“Kita langsung saja ya,” kata Eunwoo tak sabar, lalu melirik Mrs. Monic yang masih berdiri di sebelah Mrs. Julia. “Anda nggak keberatan untuk pergi kan Mistress?” tanyanya sopan.
Eunwoo memperhatikan gerakan ekspresi Mrs. Julia yang terkejut lemah, dia seperti kurang tidur dan banyak pikiran.
“Ah, tentu, Mrs. Monic, kau bisa meninggalkan kami,” ujar Mrs. Julia, berusaha terlihat kuat yang kemudian disanggupi Mrs. Monic yang kemudian meninggalkan ruangan.
I - MRS. JULIA
Mrs. Julia menyeruput tehnya sedikit, lalu mulai menceritakan apa yang ia alami semalam. “Semalam …” ia menelan ludah. Tentu saja, kejadian itu pasti sangat traumatis untuknya, tapi Eunwoo tak mempedulikannya, toh dunia ini hanya fiksi. “Kemarin hari yang melelahkan untuk saya karena berolahraga dan menanam beberapa tanaman, jadi saya ingin tidur cepat, kira-kira pukul 8 malam. Malam itu tidak begitu sepi karena ada suara kodok dan jangkrik yang seperti lagu pengantar tidur untuk saya. Oh, pukul 9 malam saya sempat terbangun karena tepakan kaki Jeanne di lorong. Bersamaan itu saya ingin minum dan menghirup udara segar, jadi saya membuka jendela. Mungkin karena dalam keadaan kurang sadar, saya tak sengaja menjatuhkan pot bunga di balkon jendela hingga pecah. Saya terkejut sampai berteriak. Beberapa waktu kemudian, Jeanne & Mr. Liam mendatangi saya untuk menanyakan keadaan saya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Mystery / ThrillerSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021