BULAN merah menggantung di angkasa.
Mina beberapa kali terus menatapnya, sementara Jaehyun memperhatikan sekitarnya yang dipenuhi orang-orang bertopeng kelinci yang sebagiannya membawa senjata api.
Orang-orang itu berbisik, bahkan ada yang terkikik seolah mereka berdua adalah dua makhluk hina yang pantas untuk mendapat semua ini.
Jaehyun merasakan kepalanya yang ngilu. Ia memejamkan matanya.
"Anak itu pantas mendapatkannya."
"Percuma tampan dan pintar ..."
"Emang benar ya, sifat ibu nurun ke anak."
"Jaehyun," Mina menepuk pundak Jaehyun yang membuka kedua matanya.
Keduanya berhenti ketika empat orang bertopeng beruang bersenjata mendatangi mereka. Mereka berempat berdiri mengitari mereka, ada yang di sebelah kanan, kiri, belakang, dan depan.
"Ikuti kami," kata si beruang yang ada di depan, lalu memulai langkahnya.
Mina merasa ada yang janggal. "Saya tau tempatnya."
"Diam! Ikuti saja, ini perintah Madame!" gertak beruang di depan itu.
Beruang di sebelah Mina mendorong pundak gadis itu agar bergerak.
"Udah Min, kita ikutin aja," ucap Jaehyun, diikuti Mina yang mendecak.
Dalam kegelapan, Eunwoo dan June mengendap-endap ke tiap bayangan dan batang pohon seperti tentara.
Kadang mereka bertemu penjaga di dekat hutan, tapi rupanya itu kawan. Tak sedikit mereka juga menemukan tubuh penjaga yang sepertinya dibius.
Anehnya mereka tidak lelah. Semangat dan ketegangan menyatu dalam diri mereka.
Sesekali June melihat ke belakang, hampir tak menyangka ia bisa sejauh itu dari asrama.
"Ayo Jun," ucap Eunwoo, ia menuruni tangga yang curam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Mystery / ThrillerSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021