AURA menyenangkan yang terbangun tadi seperti rubuh begitu saja begitu mendengar perkataan Mina.
"Bohong," ucap Mingyu.
Jaehyun mengernyit, "bukan doping, Min?"
Mina menggeleng, "Jeon Jungkook bangun pagi bukan cuma buat lari, tapi juga buat sembunyi. Gue ... Punya latar belakang yang lumayan dekat sama orang-orang pecandu. Ada beberapa sikap Jungkook yang ngarah ke sana. Gue sempat diam-diam ke kamarnya dan nemuin obat di dalam lacinya."
"White April nggak mungkin nggak tau kan? Mereka biarin aja?" Rose mengernyit.
Mina mengangguk. "Tapi kemarin—"
"Oh!" Mingyu seperti tersadar akan sesuatu. "Kemarin malam gue dengar ada derap-derap kaki di lorong, terus ada yang buka pintu. Jungkook dipanggil sama Miss Hani."
Jaehyun meliriknya.
"Hah? Kenapa lo nggak bilang tadi?" ucap Jiho.
"Sorry, kelupaan, hehe ..." Mingyu menggaruk-garuk kepalanya.
Mina kembali berkata, "pagi ini gue ketemu Madame Irene, dia bilang Jungkook ga akan diizinkan ngisap lagi."
Kedua alis Rose bertaut. Tiba-tiba ia teringat hujan, teringat kembali sebuah jas yang diselimutkan padanya. Kemudian, foto sebuah cafe dari dokumennya.
"Berapa lama kira-kira dia udah ngisap?" tanya Jaehyun.
"Seminggu," Mina menelan ludah.
Jiho tersenyum bengis, "mereka bener-bener manfaatin kita," tangannya terkepal. "Rasanya mau gue bunuh mereka semua."
"Kita harus ngapain?" tanya Mingyu.
"Buat sekarang hargai aja tiap usaha kecilnya, selalu jadi orang yang bisa diandalin buat dia, orang yang bisa dia percaya," jelas Mina yang tak dapat menyembunyikan sorot khawatirnya.
"Guys ..." panggil Rose pelan, membuat semuanya menoleh padanya. "Tentang dokumen kita ... Yang isinya biodata sama semua kejahatan yang pernah kita lakuin ..."
Keraguan tampak dari ekspresi dan cara bicaranya, tetapi Rose berusaha melanjutkannya dengan tegas.
"Apa mungkin ada cara buat keluar dari sini kalau kita saling tahu latar belakang kita masing-masing?"
Jiho melihat ke arah lain.
"Waktu awal-awal kita ke sini mereka bikin kita seolah cerita tentang latar belakang masing-masing itu dilarang, tapi sebenarnya nggak kan? Gimana kalau itu sebenarnya kunci buat keluar dari sini? Atau seenggaknya ... Kita mungkin bakal lebih tahu apa yang sebenarnya bikin kita di sini," Rose berusaha meyakinkan yang lain.
"Kita di sini karena kita penjahat," tandas Mina.
"Iya, tapi tetap aja ini rasanya ganggu gue. White April benar-benar penuh tipu muslihat. Kadang gue mikir apa bener kita orang-orang terakhir yang bertahan hidup dari puluhan anak itu? Gimana kalau ternyata emang disengaja? Jujur aja kadang gue ngerasa ada yang aneh waktu gue sama kalian. Perasaan yang nggak asing .." Rose memandang teman-temannya itu dengan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE APRIL • 97line
Mistério / SuspenseSepuluh anak terbangun di pulau entah berantah dalam keadaan lupa ingatan. non-baku ©kuronekoya, 2021