9. i'ts Time

9.8K 692 20
                                    


Liora semakin takut,saat Deren perlahan menarik Lengannya. Nafasnya pun terlihat memberat.

Satu tarikan kuat Liora tumbang menubruk dada bidang Deren yang masih dalam posisi terduduk di pinggir kasur.

Deren segera mengunci pergerakan Liora. Sedangkan Liora berusaha meronta mendorong dada bidang Deren.

"O-m mau apa ?!!! Lepas Om !!!".

"Shut up your Mouth. Im not your Uncle. Stop panggil aku Om !". Tegasnya.

Dengan sekuat tenaga Liora menginjak kaki Deren. Sehingga Deren mengendurkan pelukannya. Membuat Liora terlepas darinya.

Liora berlari keluar kamar dengan paniknya hingga terjatuh-jatuh. Ia berlari kearah ruang tamu. Disana terlihat Cleve yang sedang duduk membaca buku. Dan Liora berniat meminta tolong kepada Cleve.

Cleve terkaget melihat Liora yang terlihat berlari kearahnya dengan raut ketakutan.

"Om.. tolong aku !!"

" ada apa ?".

Tanpa banyak pikir,Liora memeluk tubuh Cleve dengan kencang.

Cleve menatap ke lantai atas. Terlihat Deren yang sedang berdiri di sisi tangga sambil balik menatapnya lalu berlalu ke arah kamarnya.

"Sudah. Tidak apa-apa. Maaf kan Deren ya Liora".

Terasa tubuh Liora masih bergetar didalam pelukan Cleve.

Suasana mendadak sunyi. Cleve mulai mengusap rambut Liora.

"Aku senang kamu memilih berlari kepadaku".

Perlahan Liora menyadari sesuatu.Ia merasakan Cleve mengeratkan pelukannya.

Setelah tersadar,Liora berusaha melepaskan Pelukannya dari Cleve.dan nyatanya tidak bisa.

"O-m le-pasiiiin !!".

"Hmm..?"  Jawabnya sambil berusaha mengendus area leher Liora.

Membuat Liora kembali menangis.

" heh.... Cleve !!". Panggil seseorang.

Membuat Cleve menoleh dengan kesal. Dan didapatinya Lucas dan Gio disana.

"Ck.. gangu aja ". Gumamnya.

Lucas menyuruh Cleve dan Gio untuk duduk disofa.

" kamu Liora . DUDUK ". Titahnya. Liora perlahan duduk berjauhan dari Cleve.

" Lu gila ya ?".

"Bukan Gua doang.. Deren juga !!".

Lucas terlihat sangat kesal kepada Cleve. Kemudian tatapannya beralih kepada Liora.

" dan Kamu Liora. Jangan berani kamu bocorkan ini. Atau kami "Lahap" beramai-ramai.INGAT ITU !!". Tegas Lucas.

"Tapi tidak ada gunanya juga mengadu". Timpal Gio tersenyum ke arah Liora.

Liora sangat tidak menyangka,keempat Omnya ternyata tidak sebaik yang dia kira. Ternyata mereka tidak menganggap dirinya sebagai keponakan.melainkan seorang gadis.

Setelah pembicaraan selesai. Gio dan Cleve kembali ke kamar tidur mereka masing-masing meninggalkan Liora bersama Lucas disana.

Luca mendekati Liora. Jarinya bergerak mengusap jejak air mata Liora.

" sudah nangisnya. Sekarang tidur". Titahnya. Liora mengangguk ,lalu pergi kekamar.

.....

Liora terbangun. Alangkah terkejutnya Liora saat melihat Lucas yang sedang tertidur di sampingnya.

Liora menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Ia kini sangat ketakuatan sambil terduduk disamping Lucas yang masih terlelap.

Jadi selama ini. Yang membuat dirinya merasa pegal setiap pagi itu Lucas ?.

Akibat Lucas menindih tubuhnya menggunakan kaki panjangnya dan lengan besarnya.

Lucas membuka matanya. Lalu tersenyum manis kepada Liora. Entah mengapa Liora sedikit terpana akan senyuman Lucas. Jelas,karena Lucas jarang tersenyum didepannya.Lucas terlihat 180° berbeda dari wajah dinginnya tadi malam.

"Morning".sapa Lucas dengan suara seraknya.

"Mor-ning".

"Nyamannya tidur dikasurmu".

"Jadi selama ini. Om tidur disini ?".

"Iya sayang". Lucas kembali tersenyum.

Nafas Liora mulai tidak beraturan. Dan berniat beranjak.

" mau kemana ?".

"Sekolah".

"Tidak. Hari ini kau tidak aku izinkan sekolah".

"Aku ingin persiapan Ujian Om !"

"Tidak. Sekarang kamu bilang kepada temanmu kalau kamu Izin sakit".

Tidak ingin melawan,Liora segera menelfon Vino.

"Halo vin, gue gak masuk hari ini. Gue sakit".

"Oh ok Ra. Nanti gue absenin".

"Thank's ya".

" Yoi".

Liora menutup Telfonnya.

"Sudah ?".

Liora mengangguk.

"Kemari". Titah Lucas sambil mengulurkan tangannya.

Liora terdiam ditempatnya. Tanpa Dirinya tahu. Bahwa Lucas sedang menghitung mundur dalam hati. Jika sampai hitungannya habis dan Liora tidak menggapai uluran tangannya. Jangan salahkan Lucas jika berbuat sesuatu terhadapnya.

Lucas sedikit terkejut saat Liora menggapai uluran tangannya.

Lucas menarik tubuh Liora perlahan menaiki kasur.

Lucas tersenyum menatap wajah cantik Liora. Ia tidak menyangka 'keponakan' nya yang dulu berumur Lima tahun yang dia idam-idamkan  kini telah tumbuh menjadi gadis cantik.

"Cantik".

Walau tanpa ekspresi tidak membohongi Lucas bahwa Liora sedikit tersipu. Ditunjukkan dari pipi Liora yang sedikit memerah.

Lucas terdia menatap bibir Liora. Perlahan mengusap bibir itu.

Liora hanya bisa terdiam. Tidak ingin melawan.

Perlahan Lucas mendekatkan bibirnya pada bibir Liora yang sedikit terbuka.sekedar kecupan. Liora sedikit terkejut namun tidak dapat menghindar karena Lucas telah memegang lengannya.

" sama seperti dulu".


=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang