54

1.7K 120 3
                                    

Maapkeun baru Up 🙇‍♀️


Daren yang berada di dapur terheran dengan Lucas yang menuruni tangga dengan raut senangnya.

Tidak biasanya Lucas seperti ini saat pagi hari.

"Morning Kak".

Sapa Lucas seraya membuka pintu kulkas.

Daren menaikkan sebelah alisnya. Membalas sapaan Lucas yang tidak biasa.

"Morning Too.... tumben Lu nyapa Gua ?".

Lucas hanya tersenyum menanggapinya.

Sesaat Daren berfikir. Ia langsung mendapatkan jawabannya.  Darenpun ikut tersenyum.

"Liora udah maafin Lu ya Cas ?".

Lucas tersenyum lalu mengangguk.

"Adik gua gak biasanya begini ". Daren sedikit terkekeh geli sambil mengusap kasar Rambut Lucas.

"Lu kalo lagi jatuh cinta Lucu ya.. hahaha..."  ejek Daren tertawa.

"Stop it..." eluh Lucas.

"What happend here...?? Kenapa ketawa gini ???". Tanya Cleve yang tiba-tiba datang.

"Abang Lu senyum-senyum gak jelas pagi-pagi... gua disapa sama dia..."

"Really....? Why..?  Gara-gara Liora udah mau keluar kamar ?".

"Stop it Cleve... jangan ikutan ngejek gue ya". Ancam Lucas sembari terkekeh.

Mereka bertiga tertawa,jarang-jarang kakak beradik ini tertawa bersama. Karna mereka biasanya memiliki kesibukan masing².

Entah bagaimana, namun si paling ceria malah tidak ikut bergabung diantara mereka. Siapa lagi kalo bukan Gio.

Mungkin masih dikamarnya ,atau memang enggan bersosialisasi. Sejak kejadian Liora kemarin,bukan hanya Liora yang enggan bicara. Gio pun ikut diam.

Memang cinta itu hak siapapun,tapi bukan berarti mencintai karena keserakahan.

Jangan sesali hasil yang telah disepakati diawal. Tapi siapa sangka Liora akan tumbuh menjadi gadis cantik ?

Padahal Banyak sekali wanita yang mengejar Gio. Hanya saja dirinya bisan dengan tampang-tampang wanita dinegaranya.

Saat pertama bertemu. Gio merasa bahwa dirinya lah yang pantas bersanding dengan Liora. Dipikirannya mereka sama-sama masih remaja dan hanya terpaut Umur tidak begitu jauh dibandingkan Lucas.

Ada sedikit rasa penyesalan dalam dirinya tidak memilih Liora,namun ia juga ingin mendapatkan bagian haknya.

.......


Setelah perbincangan tadi,kini raut wajah Lucas kembali mendatar.

"Gue akan cari orang pengambil Foto itu ".  Ucapnya datar.

"Mudah bukan ?". Tanya Cleve.

"Siapa lagi kalo bukan diantara dua gadis itu dan anak lelaki satunya". Ucap Cleve santai sembari menggoreng nasi.

"Gue dah tahu siapa pelakunya,dan Gue bakal temuin dia." Ucap Lucas dengan senyum miringnya.

"Mau Lu apain ?". Tanya Cleve.

"Yang pasti dia harus sujud di kaki Liora".

Cleve dan Daren menggeleng sambil tersenyum.

Lucas melirik nasi goreng telur mata sapi yang sedang disiapkan oleh Deren.

"Itu untuk Liora ?". Tanya Lucas.

Deren tersenyum geli.

"Ya sudah... bawa lah... bawa kekamarnya". Ucap Daren,menyodorkan piringnya.

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang