35

3.2K 219 35
                                    

Gluk..gluk..

Liora menenggak setengah air digelasnya.

"Gaya pepero ? Maksudnya ?".

"Iya. Pepero".


* (ini yang dimaksud game Pepero ya guys ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* (ini yang dimaksud game Pepero ya guys ya...)



Gio mengangkat kedua alisnya. Sembari menggigit ujung bibir bawah sebelah kanannya.

"Aku hanya butuh satu helai Mie". Ucapnya sembari mengambil satu helai Mie menggunakan jarinya.

"Gigit. Jangan sampai putus". Titahnya pada Liora.

Liora hanya menurut saja.

Dan ujung lainnya, dimasukkan pada mulutnya.

"Makan Mienya,jangan sampai putus".

Liora mengangguk.

"1 2 3...  "

Gio dan Liora sama-sama memakan ujung Mienya.

Semakin lama, Mie yang mereka makan semakin pendek. Itu juga berarti jarak wajah mereka semakin terkikis.

Liora berfokus pada Mie yang dirinya makan. Sedangkan Gio berfokus pada bibir Liora yang bergerak Lucu.

Sadar, Mie yang dimakan semakin pendek.,dan wajah keduanya yang semakin mendekat. Hanya terpaut 10 cm. Liora memperlambat gerakannya.

Justru sebaliknya, Gio yang sadar Liora memperlambat tempo bibirnya. Membuat dirinya semakin mempercepat menggerakkan bibirnya ,sehingga semakin maju.

Saat bibir mereka hampir bertemu, Liora memutuskan Tali Mienya. Namun jarak yang begitu dekat,Gio malah dengan cepat memajukkan kepalanya. Sehingga bibir mereka menyatu.

Liora yang berusaha mundur, terjegat tangan Gio ditangkuknya.

Gio mencium Liora dengan brutal,membuat Liora kewalahan. Berusaha melepaskan diri dari cengkraman Gio yang begitu kuat.

Gio merasakan ciuman sedikit pedas,asin dan gurih akibat Kuah Mie.

Mie yang baru saja mereka makan pun masih setia bergumul dimulut mereka.

"G-gioo..... lep...pas..!"

"Nngghhh..?". Hanya itu jawaban Gio.

****

Lucas tak kuasa menahan diri untuk terus cuek kepada Liora.

Dirinya segera pergi kekamar Liora.

Lucas terbingung melihat Pintu kamar Liora yang sedikit terbuka.

Saat Lucas buka. Matanya membulat saat melihat Liora sedang berciuman dengan Gio.

Saat itu juga Dadanya merasakan sakit yang amat sangat.Wanita yang Ia cintai kini berciuman dengan pria lain meskipun adiknya sendiri.

Dengan dada yang sesak, Ia pergi meninggalkan keduanya yang masih berciuman tanpa mengetahui kedatangannya.

****




"GIO !!!". Liora membentak Gio yang tak jua menghentikan ciumannya.

"Why Lio ? Mengapa berhenti..? Aku sangat menikmatinya". Erangnya.

"Cukup. Gio aku mohon keluar".

"Kamu ngusir aku ?". Tanya nya datar.

"Aku ini keponakanmu Gio !".

Gio tersenyum getir.

"Lalu ini apa ?!". Ucapnya sambil meraih kalung yang Liora pakai.

"Persetan dengan Hubungan keluarga...! Kamu juga munafik Lio. Kamu lebih menerima cinta Lucas ketimbang Cintaku !".  Ucapnya penuh penekanan.

Liora bungkam seribu bahasa. Apa yang dibilang Gio benar. Dirinya Munafik.

"A..? Jadi jangan melarangku untuk merebut cintamu ".  Tekannya. Lalu Gio melenggang pergi.

"Mengapa jadi seperti ini". Ucapnya menahan tangis.

****


Sedangkan Lucas kini berada dikamarnya.

Wajahnya memerah menahan amarah. Ia meremas foto digenggamannya.

Air mata yang sedari tadi ia tahan,kini mengalir dipipinya.

"Kamu milikku Liora. Gak akan ada yang bisa milikin kamu selain aku. Kamu ditakdirkan hanya untukku !".

"EeRrrrggg...." jerirnya tertahan.

Tok..tok..

Lucas terkaget mendengar ketukan dipintu. Ia segera menghapus air matanya.

Ceklek..

Ternyata Deren yang datang.

Deren terheran melihat Lucas yang wajahnya memerah,dan terlihat matanya yang seperti habis menangis.

Tak biasanya ia begini.

"What Happend ?".

"I'm Good".

"No.. You are not Good. Tell me."

"He kissed Her".

"Who ?".

"Gio".

Deren menghela nafas panjang.

Gio memang tidak mau kalah dari Lucas.

"Kamu mungkin salah Lihat".

"NO..! He kissed Her...! KISSING HER !! She is Mine Deren !! MINE..!!!!". Ucapnya membentak Deren.

"Ok..ok.. Calmdown Lucas !".

Deren berusaha menenangkan Lucas.

Lucas terlihat marah saat ini. kalau dilihat siapa yang salah. Sudah pasti Gio yang salah. Kesepakatan awal, yang bersedia tidak mendapatkan harta warisan hanyalah Lucas. Asalkan dirinya bisa bersama Liora.

Namun entah mengapa ,setelah bertemu Liora. Gio malah memutar haluan ,ingin memiliki Liora juga.

"I'll talk to Him".

"She is Mine Deren.."  suaranya bergetar ,air matanya jatuh dihadapan Deren.

"Yes... She is only Yours". Deren mengusap pundak Lucas yang bergetar.

Deren sangat yakin ,bahwa cinta yang Lucas memiliki untuk Liora tidaklah main-main.

Lucas tidak pernah seperti ini hanya karna seorang wanita.

Deren takut adiknya ini akan berbuat hal diluar batas hanya karna amarahnya yang memuncak.

****



Deren menghampiri Gio yang sedang minum didapur.

"Gio...."

Gio mengangkat alisnya bingung.

"I want to talk with you".

Gio membuang tatapannya, ia sudah bisa menebak apa yang akan Deren bicarakan padanya.





=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang