14

7.3K 492 2
                                    

NUNGGUIN YAAA...... 🤧

.
.
.
.

Gio sampai didepan gerbang sekolah. Tepat waktu.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Selang beberapa menit,terlihat murid-murid sekolah berbondong-bondong keluar gerbang.

Gio tersenyum melihat remaja-remaja cantik berbalutkan putih abu-abu disana.

.
.
.

Liora,Lula,Novi,dan Vino berjalan keluar kelas.

"Nov, g-gw boleh ikut kerumah Lo gak ?". Tanya Liora tiba-tiba.

" Eh...? Aduuh sorry Ra, bukannya gak boleh nih. Pulang ini gw sekeluarga mau keluar kota ngunjungin acara keluarga. Besok Gw ijin sekolah ". Jawab Novi tak enak.

"Hmm...i'ts ok Nov. " Liora tersenyum,membuat Novi tidak enak hati.

"Maaf banget ya Ra.."

Liora tersenyum mengangguk.

"Lo kerumah gw aja gimana ?". Tanya Lula.

"Gak papa ?".

"Gapapa banget donk, mumpung Bokap Nyokap lagi kerumah nenek sampe Lusa nanti,jadi Gw cuman sama kaka gw". Lula merangkul Liora.

Liora tersenyum lalu mengangguk .
"Ok, deh".

Mereka berempat menuju parkiran sekolah,disana tidak sengaja meraka berpapasan dengan Sandra, cewek yang pernah caper kepada Lucas namun diacuhkan.

"Eehh..keponakan BULE lewat.. gimana kabar Om-om ganteng Lo ?". Tanyanya sok akrab.

Lula memutar bola matanya jengah.

"Baik". Singkat Liora.

"Loh... kok Lo malah boncengan sama sitengil ini sih ? Om Lo mana ??". Oceh Sandra sambil menoel kaca helm Lula. Hingga sipemilik naik darah.

"Heh, CABE apa urusannya sihh sama Lo ?!!". Sembur Lula.

"Eh.. Gw nanya kedia ya.. bukan ke Lo..?! Kok Lo ngegas sih ?!!".

"Gak usah pegang-pegang helm Gw, Lo tuh haram !".

"Sekata-kata Lo kalo ngomong !!, Lagian ya... gw itu cuman khawatir sama DIA, calon keponakan Gw !!!". Ucap Sandra dengan PDnya seraya menunjuk Liora.

"Idiiiih.....CUIH..!! Amit-amit Jabang bayi, tampang kayak Bekantan ngarep Spek Pangeran , MINGGIR !!!".  Bentak Lula.

Seketika Vino,Novi dan Liora terdiam ,tidak disangka Lula yang otaknya Lola dapat melawan mulut gambreng Sandra.

Sebelum jalan,Liora meminjam jaket kepada Vino.

"Vin,gw masih gak kuat kena angin, gw boleh minjem jalet Lo gak ?". Alibinya.

"Boleh, Nih pake ". Vino langsung memasangkannya yang terlihat kebesaran dibadan kecil Liora. Vino sangatlah pengertian.

"Makasih ".

"Sama-sama".

"Gw duluan ya, bye". Pamit Novi.

"Kalian duluan jalan didepan nanti gw kawal dibelakang".ucap Vino.

"Oceee, berang-berang bawa cangcut..Berancuuut". Seru Lula. Kemudian mendapat kekehan dari Liora.

Liora duduk menyamping menghadap kiri,dengan memakai jaket vino yang kebesaran.

Bukan tanpa arti,semua itu adalah taktik untuk menghindari keempat pamannya. Yang sudah pasti ada didepan gerbang.

Ia duduk menyamping guna memunggungi atau membelakangi tempat pamannya menjemputnya, dan jaket sengaja Ia pinjam untuk menutupi  sedikit rambut dan badannya. Tasnya sengaja Ia hadapkan kedepan lalu dipeluknya.

Benar Saja,Liora melihat mobil dengan Plat nomor yang Ia kenal telah terparkir kokoh didepan gerbang sebelah kiri. Sedangkan Lula mengambil jalur kiri setelah keluar gerbang,jadi pamannya tidak akan menyadari keberadaannya.

.
.
.
.

Setengah jam lebih Gio menunggu didalam mobil. Dirinya merasa bingung,mengapa Liora tak kunjung terlihat ?.

Sekolah mulai terlihat sepi walau masih ada beberapa murid yang keluar atau berada disekitar sekolah.

Gio keluar dari mobil kembali menunggu Liora sambil bersandar disisi  kanan mobil. Sambil mencoba menelfon nomer Liora.

Ternyata tidak aktif. Perasaannya mulai tidak enak.

"Hello Om... Ganteng yang waktu itu.."

Tiba-tiba Sandra muncul,membuat Gio sedikit terlonjak kaget.

"H-hai.... huuuh.. kaget".
Ucap Gio sambil mengusap dadanya.

"Hihi.... kaget ya.. maaf ya Om". Ucapnya manjah. Ewhh.

"Nama saya Gio, jangan panggil Om".

"Bagus banget namanya". Sandra terlihat sangat genit didepan Gio. Namun Gio masih terus fokus memperhatikan gerbang. Membuat Sandra bingung karna diacuhkan.

"Cari Siapa ?".

"Ah... Liora, kamu tau Liora ?".

"Oh..keponakan kak Gio ?".

"Iya mana dia ?".

"Dia udah pergi dibonceng temennya setengah jam lalu ".

"Hah..?! Kemana ?!". Gio sangat kaget mendengarnya.

"Gak tau ". Singkatnya.

Gio melebarkan matanya. Kedua tangannya menyapu rambutnya kebelakang.

"Gak mungkin, gak mungkin." Ucapnya frustasi.

"Dia gak bilang ke kak Gio ?".

"Mereka kearah mana ?"

"Aku gak tau mereka kemana,aku cuman ketemu dia diparkiran sekolah".

"Makasih".

Tanpa banyak basa basi Gio langsung memasuki mobil, meninggalkan Sandra.

"Mati Gw ,mati Gw ,mati Gw". Ucapnya frustasi dengan wajah cemasnya.

"Aaarrrrgghhh kemana sih Lo Liora !!!!" . Setir mobilpun ikut kena hantam.

Gio berusaha menyusuri jalan,namun dirinya tidak terlalu hafal dengan rutenya.

1 jam berlalu, Gio yang lelah mencarinya memutuskan untuk pulang dan siap menerima segala konsekuensinya.

....


=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang