63

1.6K 126 3
                                    

Nihhhh... Author kasih Double Up  😚💜






Vino tidak henti-hentinya tersenyum memandangi wajah Liora yang kini terlihat biasa saja membalas tatapannya.

"Gue kaget Loh... Lo maen kesini... kenapa baru sekarang maennya..? Kenapa Gak dari dulu aja Gue ajak main Lo kerumah gue ya...?" Vino mulai membuka Obrolan.

Ceklek...

Pintu terbuka menampakkan sosok pembantu rumahnya yang membawa nampan berisikan satu gelas susu Strawberry dan 3 toples kue kering berukiran sedang.

"Permisi Den...." wanita itu berjalan menghampiri meja kecil didekat Liora dan menaruh pesanan Vino disana.

Vino menatap tajam Pembantu rumahnya karena telah mengganggu momentnya bersama Liora.

"Silahkan Bibi balik ke dapur dan jangan Dateng lagi kesini.. ! " titah Vino tegas pada Pembantunya dengan tatapan menghunus.

"B-baik Den..." dengan cepat wanita itu menunduk mempermisikan diri keluar dari Ruangan.

Atau mungkin hanya perasaan Liora saja. Wanita tua itu terlihat ketakutan berbicara dengan Vino.

"Silahkan dinikmati Ra.." ucap Vino kembali tersenyum. Raut mengancam tadi seakan sirna seketika.

Liora hanya menatap sekilas hidangan yang disediakan tak berniat untuk mencicipinya.

"Apa begini ni sifat asli Vino kalau dirumahnya ?" batin Liora.

"Ra... Lo itu Spesial...! Lo satu-satunya orang yang Gue bawa ke ruangan ini. Jangankan orang lain. Ortu sama Bibi tadi aja gak pernah Gue ijinin masuk ruangan ini".

"Lo tadi liatkan ekspresi dia..? Itu karna ini kali pertamanya Bibi masuk ruangan ini". Lanjutnya.

Namun semua perkataan itu tidak direspon sama sekali oleh Liora.

Tangan Liora terlihat mengepal kuat.

Dengan cepat Liora bangkit. Berdiri dihadapan Vino yang terbingung.


PLAK !!!



Liora menampar keras pipi kiri Vino hingga meninggalkan jejak kemerahan disana.

"Gak usah Lo Pura-pura Ekting depan Gue...! Ternyata Lo yang buat gue malu diacara perpisahan kemaren !" Tekan Liora.

Sesaat Vino terdiam kepalanya menghadap kanan merasakan Perih yang menjalar dipipi kirinya.

Perlahan Vino menoleh kearah Liora dan menatapnya dengan Wajah keterkejutannya.

"Lo nampar Gue Ra..?" Tanya nya pelan masih dengan raut terkejut yang sama.

Liora menatap Vino dingin.

Grep..!

Vino dengan cepat mengambil kedua tangan Liora dan menamparkan Tangan Liora ke mukanya berkali-kali.

"Lagi... Ra.... Lagi...!!! Tampar Gue lagi...!" Seru Vino malah terlihat senang dengan senyuman yang aneh.

"Tampar Gue lagi Ra....! Jangan Bikin Gue ketagihan..!!!" Serunya membuat Liora mengernyitkan alisnya terheran-heran.

Bukannya marah, Vino malah meminta Liora untuk menamparnya lagi. Ini sunggah hal yang tidak Normal.

Terlihat Vino yang kini tengah tersenyum aneh dengan wajah yang memerah. Suhu tubuhnya menghangat dan bulir-bulir keringat terlihat disekitar pelipisnya.

"Gue butuh sentuhan Lo Ra...! Ayo.. tampar Gue lagi...!" Serunya sembari tertawa kecil. Liora yang melihatnya merasa takut. Ini bukan Vino yang dirinya kenal.

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang