57

1.6K 128 8
                                    

Nih Bonus Buat Klean 😚

Good Night 💜




Lucas terus menatap Novi.

Tidak perlu dipertanyakan kondisi Novi saat ini. Sudah pasti mentalnya sangatlah Ciut.

"Mengapa diam ?. Bukanya tadi Anda sangat cerewet di Chattan ?". Tanya Lucas datar.

"O-m ada apa ya..? Sampai pura-pura jadi Liora nyuruh saya dateng kesini ?" Jawab Novi memberanikan diri.

Glotak !

Lucas melempar pelan ponselnya keatas meja dengan sebuah gambar  dirinya dan Liora yang sedang berciuman Waktu lalu.

Novi terdiam melihat foto itu.

"Saya tidak masalah Anda memergoki saya bersama Liora malam itu. Saya juga yakin Anda sangat sadar kalau saya menatap balik mata Anda saat itu. Sampai Anda terlihat kaget dan berbalik menaiki tangga". Tanya Lucas.

Novi terdiam.

"Jangan mengelak,dan tidak usah berfikiran untuk lari dari hadapan saya saat ini. Karna seingat saya, saya sudah membayar seorang Security untuk menjaga pintu Kafe saat obrolan kita berlangsung.  Jadi.. ucapan saya tadi benar bukan ?" . Ucapnya Pongah.

Novi mengangguk pelan.

"Hanya saja, saya tidak melihat Anda mengambil Foto kami".

Tiba-tiba pelayan tadi datang membawa nampan berisikan dua cangkir Kopi hitam.

"Ini Mister... dua Kopi pahitnya".

Lucas hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.

Lucas menggeser Salah satu cangkir kopi hitam itu ke hadapan Novi. Lalu mengambil Cangkir Novi yang berisi Capuchino. Membawanya ke arahnya.

Lucas mempersilahkan Novi untuk meminum kopi hitam itu.

Lucas pun mulai menyeruput Kopi hitam dihadapannya tanpa ekspresi.

"Silahkan diminum".

Novi enggan meminumnya. Kopi hitam  tanpa Gula. Mendengar namanya saja sudah tidak enak dilidah. Apalagi harus mencicipinya.

"Minum". Titah Lucas.

Dengan sedikit gemetar,Novi meraih cangkirnya. Lalu meniupnya,perlahan dirinya menyeruput kopi digenggamannya.

Muka Novi seketika mengernyit kuat. Merasakan Rasa pahit bercampur panas dilidahnya.

Baru kali ini, dirinya meminum Kopi hitam tanpa Gula.

Lucas tersenyum melihat ekspresi gadis dihadapannya.

"Bagaimana..? Enak..?" Tanya Lucas tersenyum miring.

Novi menggeleng pelan. Sembari mengusap bibirnya menggunakan punggung tangannya.

"Pa-it Om". Ucap Novi.

"Pahit..? Itulah Rasa yang Liora dapatkan disaat hari perpisahan sekolahnya". Ucap Lucas kesal.

Tubuh Novi bergetar. Ia sudah menduga cepat atau lambat dirinya akan dihakimi.

"O-m salah pa-ham. Saya disu-ruh orang !". Ucap Novi ketakutan.

Lucas mengangkat sebelah alisnya.

"Saya Masih sangat ingat, bahwa Anda lah yang saya Lihat malam itu".

"I-ya memang itu saya. T-tapi tindakan saya setelahnya itu,adalah suruhan orang Om. Saya bisa ceritain dari Awal !".

"Cepat ceritakan !". Titah Lucas.


Flash Back On.

Saat menginap dirumah Liora, Novi tak sengaja terbangun tengah malam.

Dirinya merasa sangat haus. Tenggorokannya terasa kering. Mungkin dirinya kurang minum setelah banyak memakan daging bakar tadi.

Novi mencari ponselnya untuk melihat jam. Jam setengah 2 malam.

Sembari menguap, Novi melihat kearah kasur. Hanya ada dirinya dan Lula dikamar.

Pintu kamar mandi terbuka,tidak mungkin Liora disana.

Lalu kemana Liora ?

"Liora dibawah kali ya... ? Coba ah kebawah cari minum". Gumamnya.

Perlahan Novi berjalan keluar kamar. Saat menuju kearah tangga,ia melihat kalau masih ada sinar lampu dari arah dapur. Mungkin Liora disana.

Novi perlahan menuruni tangga. Saat hampir mendekati anak tangga terakhir, langkahnya terhenti.

Matanya membulat kaget,dengan apa yang dikihatnya saat ini.

"What the F......" gumamnya.

Novi mendapati Liora yang sedang berciuman dengan Lucas  paman(angkat)nya sendiri dibawah tangga.

Beberapa detik Novi mematung ditempatnya berdiri,sambil terus memandangi keduanya dengan perasaan tidak percaya.

Dirinya tak menyaka kalau Liora akan jatuh kepelukan pamannya sendiri dan ini sudah tidak wajar didalam hubungan persaudaraan.

Novi tersentak saat Lucas memergokinya dengan tatapan tajam disela-sela kegiatannya.

Dirinya sadar kalau Lucas telah menangkap basah dirinya.

Dari tatapannya Lucas seperti mengisyaratkan Novi untuk pergi dari hadapannya.

Dengan panik dan tanpa suara Novi mengurungkan niatnya mengambil minum untuk tenggorokannya yang kering. Ia memilih kembali menuju kamar.

Saat Novi sampai di lantai atas. Dirinya kembali terkejut saat tak sengaja menubruk tubuh tegap seseorang dikeadaan suasana pencahayaan remang-remang.

Sosok tegap itu langsung merengkuh pinggangnya kuat. Sehingga tubuh keduanya menempel erat. Novi berusaha melepaskan Kaitan lengan kekar dipinggangnya.

"Shhhttt..... jangan bersuara.... kamu gak mau Lucas datang menghabisimu karna telah memergokinya kan ?". Ucap  pria itu berbisik.

Novi menggeleng dengan gemetaran. Saat wajah samar dihadapannya perlahan tergambar.

"Lepasin saya Gi-o". Ucapnya bergetar.

"Kaget ya.. Liat mereka Ciuman..? Padahal Om dan keponakan haha.." ucap Gio berbisik dihadapan Novi. Walau terdengar sexy ,untuk saat ini Novi sama sekali tidak terangsang mendengarnya karna ketakutan.

"Tolong lepasin saya Gio.. saya Takut !" Bisik Novi ketakutan.

"Takut..? Aku gak ngapa-apain kamu Lo ?".  Bisik Gio menggoda Novi.

"Tepatnya Belum ". Lanjutnya tepat ditelinga Novi.

Terlihat titik genangan air terlihat dikelopak mata bawah Novi,melihat Gio yang menakutkan.

"Plis.... Gio lepasin saya.. saya bener-bener takut !". Bisik Novi sekali lagi.

"Hhhh.... kamu tau ? Semua perempuan yang udah aku genggam,gak akan lepas dengan mudah. Minimal mereka akan lepas dariku bersamaan dengan telepasnya mahkota yang mereka miliki. U know what i mean, right ?".

Novi terdiam, dirinya sangat mengerti apa yang Gio maksud adalah setiap perempuan yang masuk genggamannya tidak akan lepas dengan keadaan yang sama. Melainkan Gio akan menidurinya terlebih dahulu. Baik mau sama mau ataupun dengan cara paksaan (perkosa).

Novi menelan Salivanya susah payah. Rupanya pria dihadapannya seorang penjahat kelamin, dan kini dirinya berada digenggaman pria itu.








Sengaja Author buat Flash back agak lama. Biar endezzz 🤤
Flash backnya masih berlanjut yaw..😗

=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang