75

1K 102 13
                                    

Sepulang dari taman kota sore tadi. Liora langsung memilih tidur. Namun sebelum dirinya benar-benar tertidur. Liora samar-samar mendengar deru mobil. Mungkin Cleve atau Gio pergi Keluar.

Liora ternyata tertidur cukup lama. Rupanya Liora tertidur di jam 15:10  dan akhirnya kebablasan. Kalau saja dirinya tidak merasa haus,ia tidak akan terbangun malam hari ini.

Liora melihat jam di nakasnya. Menunnjukkan pukul 23:21 malam.

Liora merasa gerah,membuatnya harus mandi agar terasa segar dan adem.

Sesudah mandi tanpa keramas. Liora hendak turun mengambil air minum. Karena siang tadi banyak mengkonsumsi makanan yang berminyak,membuat tenggorokannya kering.

Liora terheran melihat hanya lampu dapur yang belum dimatikkan penerangannya.

Perlahan Liora menuruni tangga. Melihat siapa yang masih berkutat didapur. Liora berharap bukan Giolah yang ada disana.

Mata Liora membelalak,melihat seseorang berkaos hitam,dengan rambut pendek hitamnya yang sangat ia rindukan kini sedang membuat susu strawberry kesukaannya sambil memunggunginya.

Liora ternganga. Perasaan senangnya tak dapat ia bendung. Lucas kini ada dihadapannya. Liora sekilas mencubit tangannya dan itu terasa sakit. Berarti ini bukanlah mimpi atau khayalannya.

Tanpa berlama-lama ,Liora dengan cepat berlari kearahnya lalu memeluk erat tubuh tegap itu dari belakang.

"Om Lucas !!! kenapa gak bilang kalo Pulang dadakan ?!   Aku kangen banget tau Om...!!!" Rengeknya histeris menelusupkan wajahnya pada Punggung lebar itu.

Liora merasakan tangannya di genggang erat lalu diusap. Membuatnya tersenyum.

"Om... sampe disini jam berapa tadi ?". Tanya Liora dengan mata yang berbinar-binar menunggu si pemilik tubuh tegap yang sedari tadi diam itu menghadap kearahnya.

"Om gak kangen sama aku...?" Rengek Liora terdengar imut sekali.

Pria itu hanya terdiam. Tak menjawab.

"Ngadep sini dong Om...! Aku kangen..!!" Erangnya.

Tubuh tegap itu akhirnya berbalik menghadapnya.

Senyum Liora memudar seketika. Matanya membelalak. Liora terpundur cepat melepaskan pelukannya.

Pria dihadapannya sungguhlah mirip dengan Lucas, hanya saja kini warna mata yang membedakanya.

"O-m Cle-ve ?". Suara Liora terbata memandangi Cleve.

"Iya Liora".

"Apaan ini Om ?". Liora tak habis Fikir melihat penampilan Cleve saat ini.

Tak Liora sangka kekhawatirannya benar-benar terwujud.

Cleve dihadapannya saat ini terlihat seperti Lucas. Rupanya Cleve sore tadi pergi memotong rambut dengan model yang sama dengan Lucas dan mewarnai rambut pirangnya menjadi hitam.

"Sudah Ku bilang. Aku akan mendalami peran". Ucapnya mendekati Liora memberikan segelas susu padanya.

"E-nggak perlu.  Makasih". Jawab Liora terbata.

Liora masih saja memperhatikan Cleve yang 85% mirip dengan Lucas.

Jadi begini jika Lucas memiliki mata berwarna biru ?

Sungguh indah memang. Tapi Cleve tetaplah Cleve dan Lucas tetaplah Lucas. Tidak akan pernah sama.

"Tapi b-bukan berarti Om Cleve jadi kembarannya Om Lucas dong..?". Ucapnya bergidik ngeri.

Cleve mendesak Liora kearah meja makan.

"Ku pikir kamu akan menyukainya... jika aku terlihat seperti Lucas ?". Bisiknya.

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang