12

9.4K 609 3
                                    

Liora sedang asik bergumul dengan mimpi indahnya. Namun mimpi indah itu seketika berubah menjadi mimpi yang menakutkan yaitu dirinya merasa tubuhnya dipasung baik kaki maupun tangannya di ruangan yang gelap hanya berbekal cahaya sinar bulan dari celah atap.

Liora sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Makin digerakkan,makin terkunci pergerakannya.

Sedang panik dengan keadaan, datang  empat orang pria yang bertelanjang dada menghampirinya. Menggerayangi setiap lekuk tubuhnya.

Oh lord rasanya sungguh nyata. Benarkah ini mimpi ?.

Liora seketika membuka mata,dengan peluh yang sudah membanjiri keningnya.

Mimpi apa tadi ?

Liora masih terkesima, sebelum ia mengetahui bahwa kini Ia tidak sedang sendirian.

Liora terkejut bukan main,saat melihat keempat pamannya tidur bersama di kasurnya.

Lucas yang berada disebelah kanannya,Deren disebelah kirinya dengan tangan keduanya yang memeluk perut Liora,juga Gio dan Cleve yang tidur disekitar kakinya.

Pantas saja mimpi itu rasanya nyata,rupanya Ia bener-bener sedang terpasung oleh keempat pamannya.

Liora perlahan menyingkirkan tangan Deren dan Lucas agar mereka tidak terbangun dari tidurnya.

Setelah terlepas,Liora mengendap-endap mengambil seragam dan tasnya, dan memilih untuk mandi dan bersiap-siap dilantai bawah.

.......




Setelah semua siap,Liora sempat melihat keadaan lantai atas.

"Sepertinya mereka belum bangun, aku harus segera pergi".

Liora bergegas keluar rumah Ia berniat menaiki motor maticnya. Walau Ia belum.Begitu mahir menaiki motor. Namun apa boleh buat.

Liora mencari kontak motornya dilaci meja,namun tidak kunjung Ia temukan juga.

Padahal kedua orang tuanya selalu menaruh kuncinya disana.

"Cari ini ?".

Mata Liora melebar,saat seseorang telah berada di belakangnya sambil memperlihatkan Kunci motor dijari telunjuknya.

Liora bergegas lari menghindari pria itu. Namun langkah kakinya yang pendek tidak sebanding dengan tangan panjang Lucas.

Lucas menarik tas ranselnya hingga Liora tertarik mundur kebelakang.

"Noo..Lepasin...!" Liora berusaha meronta untuk  bisa melepaskan ranselnya.

Liora terlepas namun ranselnya masih ditangan Lucas.

Liora berlari kearah pintu utama yang ternyata masih dikunci yang kini dipegang oleh lucas juga.

Lucas membuka tas Liora. Dan sedikit terkejut mendapati 2 pasang pakean didalamnya.

"Bagus... kamu mau kabur kemana ?". Tanyanya sambil tersenyum miring dan mengangkat satu alisnya meremehkan.

"Kemana aja, yang penting gak disini bareng kalian !".

"Ck ck... gadis cantikku sudah bisa melawan sekarang ?". Ucapnya masih dengan dengan senyumannya.

Lucas melempar ransel itu ke arah sofa ,lalu mendekati Liora yang sudah terpojok dipintu.

Raut wajahnya kini menajam, Liora merasa takut dibuatnya.

Lucas menarik pergelangan Liora dan menariknya menuju kamar Cleve yang berada di lantai bawah dekat ruang tamu.

Sesampainya didalam,Lucas segera melumat bibir Liora.

Kuat ,dalam dan Lincah. Membuat Liora yang belum pernah berciuman seperti itu kewalahan hingga-hingga nafasnya habis.

Liora terus saja meronta dan memukul dada bidang Lucas.

Sampai keseimbangan keduanya habis dan terjatuh di atas kasur,dengan posisis Lucas diatasnya

"Oomm..mmmmm !!!!!" Jeritanya tertahan oleh ciuman Lucas yang makin menjadi.

Liora mengeluarkan air mata,menangis ketakutan.

Saat setelah terasa asin di bibirnya saat itulah Lucas mengehentikan Ciuman panasnya.

Liora terlihat sedikit berantakan,baik rambutnya maupun pakaiannya yang sedikit kusut.

Liora terlihat sexy dan dewasa dimata Lucas saat ini.

Lucas menatap Liora dengan tatapan  menyeramkannya,masih dengan posisi yang sama Lucas diatasnya.

Lucas menyingkirkan rambut nakal yang menutupi wajah Liora dengan jarinya.

"Ini lah hukuman yang akan kamu dapatkan setiap kali kamu melawanku Baby".

Liora hanya terdiam dengan air mata yang sudah banyak Ia keluarkan.

Lucas sedikit menekan bagian bawahnya pada Liora,membuat Liora semakin ketakutan.

"Kamu merasakannya ? Dia bisa mehujamu kapan saja jika kamu melawanku. Entah sampai kapan aku bisa menahannya. Makadari itu kamu jangan macam-macam baby !".

Liora perlahan mengangguk.

"Tapi aku malah mengharapkan kamu melawanku ,dan saat itu juga aku akan melahapmu !".

Liora menggeleng cepat.

Lucas tersenyum gemes melihatnya, kemudain Ia bawa Liora duduk dan merapihkan dandanan Liora,serta mengelap darah yang sedikit keluar dari luka dibibir Liora akibat ulahnya.

"Ayo kita berangkat."

......





Sebelum keluar dari mobil.Lucas menahan lengan Liora.

"Ingat pesanku Liora".

Liora mengangguk ragu.

Lucas tersenyum lalu menarik tangan Liora dan menghisap kulitnya sampai kelihatan jejak merah kebiru-biruan.

"Aawwsshh".

"Ini tanda kalo kamu milikku".

Cup..

Liora hanya terdiam lalu bergegas keluar mobil,memasuki sekolah.

"U only Mine Beby".

Ucapnya memperhatikan kepergian Liora sambil mengusap bibir bawahnya.




=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang