We Are NOT Your Uncle

13

Sorry Gess baru Up 🤧

Seseorang menepuk pundak Liora ,membuatnya sangat terkejut dengan sedikit menghindar dan tersirat ketakutan dimatanya.

"Lo kenapa Ra ?, Ini gue vino". Vino membawakan bubur dan sebotol air mineral untuk Liora.

"G-gue gak papa Vin".

"Jelas banget Lu ketakutan Ra". Gumamnya dalam hati vino.

"Oh iya,lo kenapa gak ikut 2 kampret itu ke kantin ?".

Liora menggeleng pelan.lalu tersenyum.

"Enggak Vin, gue disini aja".

Vino melirik Liora dari atas sampai bawah dengan gerakan cepat dengan sedikit heran. Tumben.

"Masih gak enak badan ?".

"Mendingan kok".

Bibir Liora terlihat sedikit pucat,pasalnya lip tin yang sudah ia beri pada bibirnya,hilang  akibat ulah Lucas yang menciumnya secara paksa.

"Nih... gue beliin lo bubur ayam sama air putih. Gua bingung mau beliin lo minuman apa,takutnya lo mual kalo gue beliin yang lain".

"Makasih vin,gue masih kenyang sarapan tadi pagi". Liora berbohong,padahal dirinya tidak sarapan sama sekali.

"Mau gue suapin, atau makan sendiri ?".

"Gue masih kenyak Vin".

"Gue pantengin Lo terus sebelum buburnya abis".

"Vin....."Rengek Liora.

"Gue gak akan pergi,sebelum buburnya habis".

"Gue kenyang vin..."

" 1 ". Vino berhitung.

"Vino.."

" 2 ".

"Serius Gue kenyaaang.."

" 3  , ok gue yang suapin". Vino bergegas membuka bungkusannya.dan perlahan mengaduk buburnya. Lalu menyendokkan buburnya ke arah bibir Liora.

Liora terdiam tak ingin membuka mulut.

"Ayok..aaa..."

Liora menggeleng.

Vino memohon dengan membuat puppy eyesnya.

Liora membuka mulutnya,bertujuan hanya untuk menghargai vino.

Satu suap masuk kedalam mulutnya. Dan tak disangka,ternyata buburnya enak.

Vino tersemyum melihat Liora yang terus menerima suapannya hingga habis.

"Gak mual kan ?".

Liora menggeleng sambil meneguk air mineralnya.

"Makasih ya vin."

"Sama-sama". Vino memebersihkan sampah bekas makanan.

"Kalo aja gue punya abang kayak Lo, udah pasti dimanja terus".

"Mangkannya jadi PACAR gue". Ucap vino santai sembari sibuk mengelap meja dengan tisu.

"Ha...?"

Vino menoleh ,lalu tertawa.

"Canda Ra.... gue ke Toilet dulu bentar". Vino mengusap gemas pucuk kepala Liora ,kemudian berlalu keluar kelas.

Sedangkan Liora yang masih ditempatnya merasakan sesuatu yang berdebar didadanya.

Perlahan terlihat semu kemerahan muncul di kedua pipinya.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Cas,gimana keadaan kakak di Amrik ?". Tanya Deren.

"Kakak selalu ditahan kepulangannya oleh papah dan gak tau mereka bisa balik ke indo atau enggak. Karna papah tau kita berempat sedang berkompetisi". Ujar Lucas sambil menatap keluar jendela.

"Gua heran sama papah, Gua anak tertua disini..kenapa Lo yang dikasih kendali disini !".ucap Deren kesal.

"Because U so Stupid ". Cleve tiba-tiba muncul dan mengucapkan hal itu dengan santai.

Deren sangat kesal dibuatnya.

"Bacot Lu Bangsat". Maki Deren kepada Cleve.

"Realita njing ". Balas cleve santai.

Biarpun satu ikatan darah,mereka berempat sering bermusuhan dalam berkompetisi. Baik itu mendapat perhatian orang tua,nilai yang bagus disekolah ,atau mendapatkan hati seorang wanita seperti yang mereka lakukan saat ini terhadap keponaknnya sendiri Liora.

Gio mendekati mereka bertiga.

" hari Ini gue yang jemput Liora". Dengan tiba-tibanya.

"Gak bisa gitu,Hari ini Gue yang jemput dia". Timpal Cleve.

"Hari ini Gue yang jemput dia ,TITIK".
Balas Gio.

Lucas yang merasa bising dengan perbacotan mereka pun membuka mulut.

"Lu monyet berdua !!! Berisik !!..... Cleve biar Gio yang jemput Lu dirumah aja !!".

"Anj#**". Cleve menggerutu.

Lucas adalah anak kedua tetapi entah mengapa,dirinyalah yang diberi kepercayaan oleh orangtuanya untuk membimbing saudara-saudaranya. Dan memegang kendali atas kompetisi yang berlangsung.

Dan entah bagaimana pula,ketiga saudaranya tidak ada yang berani melawan kuasa Lucas ,bahkan Deren sekalipun sebagai Anak Sulung.

Memang jika dilihat, dari keempat anak itu,hanya Lucaslah yang terlihat lebih memiliki Aura pemimpin dan pemberani. Selain itu ia juga cerdas dan pandai bela diri sebagai bentuk pertahanan.
.
.
.
.
.
=》》》